Ratusan Anak Muda Padati Taman Bungkul, Kampanyekan Hidup Sehat Tanpa Rokok di HTTS 2025
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Ratusan anak muda memadati Taman Bungkul, Surabaya, Minggu pagi (1/6), dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2025. Dengan semangat yang membara, mereka mengampanyekan gaya hidup sehat bebas rokok dalam acara bertajuk “Surabaya Bersinergi Wujudkan Generasi Muda Hebat Tanpa Rokok.”
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Research Group Tobacco Control Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya serta berbagai mitra lintas sektor. Tujuan utamanya: mengedukasi masyarakat tentang bahaya rokok, khususnya di kalangan remaja dan pelajar.
Lebih dari 500 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, komunitas peduli kesehatan, hingga pengunjung umum, ikut ambil bagian dalam beragam kegiatan. Acara diawali dengan senam sehat bersama, dilanjutkan dengan kampanye kreatif, pemeriksaan kesehatan gratis, dan pertunjukan seni bertema anti-rokok.
Yang menarik perhatian adalah aksi simbolik membawa replika bungkus rokok raksasa disertai papan bertuliskan “Protecting Children From Tobacco Industry Interference.” Aksi ini menjadi bentuk kritik keras terhadap praktik pemasaran industri rokok yang kerap menyasar anak-anak dan remaja.
Puncak acara juga menampilkan final lomba poster tingkat SMP bertema “Lindungi Generasi, Wujudkan Indonesia Emas 2045”, diikuti oleh 60 pelajar dari berbagai sekolah di Surabaya. Kegiatan ini sejalan dengan tema global HTTS 2025 dari WHO: “Unmasking the Appeal: Exposing Industry Tactics on Tobacco and Nicotine Products.”
Tema tersebut mengajak masyarakat dunia membuka mata terhadap cara-cara industri tembakau membungkus produknya agar tampak menarik, terutama bagi anak muda.
Dekan FKM Unair, Prof. Dr. Santi Martini, dr., M.Kes., dalam sambutannya menegaskan pentingnya membangun kesadaran sejak dini untuk menjauhi rokok.
“Generasi sehat harus dibentuk sejak usia muda. Kesadaran kolektif adalah kunci,” tegasnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, S.KM., M.Kes., menyebut bahwa Peraturan Daerah Kawasan Tanpa Rokok (KTR) merupakan bentuk konkret perlindungan terhadap masyarakat.
“KTR bukan hanya regulasi, tetapi langkah nyata melindungi anak-anak dari paparan asap rokok,” ujarnya.
Peringatan HTTS 2025 tak hanya digelar di Surabaya. Acara serupa juga dihelat serentak di berbagai daerah di Jawa Timur, bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti Universitas Jember, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Wiraraja Sumenep.
Ketua panitia, Dr. Arief Hargono, drg., M.Kes., mengapresiasi kolaborasi lintas sektor dalam menyukseskan acara ini.
“Kolaborasi ini membuktikan bahwa upaya bersama bisa menciptakan gerakan besar melindungi generasi penerus dari bahaya rokok,” katanya.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai lembaga seperti TCSC IAKMI Jatim, Amerta Kasih, Poltekkes Kemenkes Surabaya, MAPANZA Unair, PAMI Jatim, serta fakultas kesehatan dari sejumlah universitas di Surabaya.
Editor : Arif Ardliyanto