Dokter Sitti, dari Kepulauan Kei Menuju Pelayanan Kesehatan di Daerah 3T
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Upacara pengambilan sumpah dokter baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Kamis (5/5) lalu menyisakan kisah inspiratif. Di antara para dokter muda yang resmi menyandang gelar, dr. Sitti Kubangsinawati mencuri perhatian.
Bukan karena prestasinya yang gemilang, melainkan karena tekad kuatnya untuk mengabdi di daerah asal, Kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Kei, sebuah wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Sitti berhasil meraih beasiswa ikatan dinas dari Pemerintah Provinsi Ambon. "Waktu tahu Pemprov Ambon membuka beasiswa, saya langsung mendaftar. Alhamdulillah saya diterima dan mendapat tunjangan pendidikan selama dua semester," kenang Sitti.
Beasiswa tersebut bukan sekadar bantuan finansial, melainkan juga sebuah komitmen mengabdi di Kepulauan Kei setelah lulus. Bagi Sitti, ini bukan beban, melainkan jalan Tuhan untuk mewujudkan cita-cita sejak kecil.
"Bagi saya, bukan beban sama sekali. Justru saya merasa ini adalah jalan terbaik yang diberikan Tuhan untuk saya bisa menunaikan cita-cita sejak kecil. Kepulauan Kei adalah rumah saya, dan saya ingin berada di sana untuk memberikan pelayanan kesehatan yang layak bagi masyarakat," tegasnya.
Keputusan dokter Sitti Kubangsinawati untuk kembali ke kampung halamannya dilandasi oleh kondisi layanan kesehatan di Kepulauan Kei yang masih sangat terbatas.
"Di sana mobilitas masih menggunakan transportasi laut. Kalau ada pasien yang darurat pun harus dirujuk dengan jangka waktu lumayan lama, karena pakai transportasi laut. Padahal sudah darurat, tapi karena tidak ada opsi selain itu," jelas Sitti.
Sistem rujukan medis pun masih menghadapi banyak kendala, terutama terkait transportasi dan fasilitas.
Ketertarikan Sitti pada profesi dokter telah muncul sejak kecil. Meskipun berasal dari keluarga pendidik, ayahnya seorang dosen dan ibunya seorang guru, ia memilih jalan berbeda.
"Saya besar di lingkungan pendidikan, tapi sejak kecil saya ingin menjadi dokter karena saya melihat langsung bagaimana sulitnya akses kesehatan di tempat tinggal saya," ungkap anak kedua pasangan Drs. Yunus Serang Musi dan Dr. Mujuna Latar.
Kini, dengan gelar dokter di tangan, Sitti siap mengabdikan diri. Ia berharap kehadirannya bisa memberikan dampak nyata, tidak hanya dalam penanganan kesehatan, tetapi juga dalam menginspirasi generasi muda di Kepulauan Kei.
"Semoga ke depan, akan semakin banyak anak-anak dari daerah 3T yang berani bermimpi untuk menjadi dokter, guru, atau profesi lainnya yang bisa membangun daerah sendiri. Saya ingin menjadi bukti bahwa anak daerah juga bisa," pungkasnya penuh semangat.
Kisah dr. Sitti Kubangsinawati menjadi bukti nyata bahwa pendidikan, kemauan, dan dukungan yang tepat dapat menghasilkan agen perubahan di daerah terpencil Indonesia.
Dedikasinya patut menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk berani bermimpi besar dan berkontribusi bagi negeri.
Editor : Ali Masduki