Pemprov Jatim Perkuat Hubungan dengan Yamaha Corporation di Jepang, Dorong Investasi Industri
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini dibuktikan melalui kunjungan resmi Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, ke kantor pusat Yamaha Corporation di Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, Jepang.
Kunjungan strategis ini berlangsung di sela-sela partisipasi delegasi Indonesia dalam agenda World Expo 2025 di Osaka, dan turut didampingi oleh Direktur Utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), Didik Prasetiyono.
Kedatangan delegasi Jawa Timur disambut langsung oleh jajaran pimpinan Yamaha Corporation, termasuk Executive Officer Toshiaki Goto dan Senior General Manager Takashi Sugita. Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan konstruktif tersebut, Yamaha memberikan apresiasi terhadap upaya Pemprov Jatim dalam menciptakan lingkungan investasi yang adaptif, responsif, dan kolaboratif.
Toshiaki Goto menyatakan bahwa kunjungan ini mencerminkan keseriusan Pemprov Jatim dalam menjaga keberlangsungan investasi asing, terutama dari sektor industri manufaktur. “Kami merasa dihargai dan diperhatikan secara nyata oleh pemerintah daerah,” ungkapnya, Rabu (11/6/2025).
Yamaha, yang telah lebih dari 50 tahun beroperasi di Indonesia, menjadikan kawasan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) sebagai basis utama produksi alat musik tiup dan speaker untuk pasar global. Menurut Goto, PIER dinilai sebagai kawasan industri yang dikelola secara profesional, dengan infrastruktur memadai dan manajemen responsif terhadap kebutuhan tenant.
Fasilitas produksi Yamaha di PIER juga menunjukkan bagaimana kolaborasi erat antara pemerintah daerah dan pengelola kawasan industri dapat mendorong efisiensi operasional dan keberlanjutan jangka panjang.
Wakil Gubernur Emil Dardak menegaskan pentingnya komunikasi terbuka antara pemerintah dan pelaku industri. Ia mencontohkan langkah Pemprov Jatim saat pandemi COVID-19 pada tahun 2020, ketika diterapkan manajemen pengendalian upah minimum untuk menjaga keseimbangan antara keberlangsungan industri dan kesejahteraan pekerja.
“Kami ingin menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, menjaga keberlangsungan usaha, dan tetap memperhatikan perlindungan sosial,” ujar Emil.
Dalam pertemuan tersebut, juga ditandatangani kerja sama bertajuk Yamaha – SIER Partnership for Liquid Waste Management & Safe Work Environments antara Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, dan Presiden Direktur PT Yamaha Electronics Manufacturing Indonesia, Hiromichi Ichimura.
Kemitraan ini fokus pada pengelolaan limbah cair dan pengendalian lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan, bagian dari inisiatif GreenGuard Alliance. Didik menyampaikan bahwa SIER terus melakukan pembenahan infrastruktur, serta mendampingi tenant dalam penerapan praktik industri ramah lingkungan.
“Merawat investasi bukan hanya soal penyambutan di awal, tetapi juga tentang hadir secara konsisten dalam perjalanan jangka panjang para investor,” kata Didik, yang juga merupakan mahasiswa doktoral PSDM Universitas Airlangga.
Kunjungan ini menghasilkan sejumlah rencana tindak lanjut, seperti: Peningkatan infrastruktur kawasan industri, Penjajakan ekspansi produksi alat musik bernilai tambah di Jatim, dan Pembentukan mekanisme komunikasi reguler antara Yamaha dan Pemprov Jatim, yang difasilitasi oleh SIER.
Langkah-langkah ini diharapkan memperkuat daya saing kawasan industri di Jawa Timur dan mempererat hubungan jangka panjang antara Indonesia dan Jepang di sektor manufaktur.
Editor : Arif Ardliyanto