Kolaborasi Menyelamatkan Laut, Blue Corner Gandeng SIER Restorasi Terumbu Karang Nusa Penida
BALI, iNewsSurabaya.id - Upaya menyelamatkan salah satu pusat keanekaragaman hayati laut dunia, Blue Corner Marine Research (BCMR) melakukan restorasi terumbu karang di dive site Sentral, Nusa Penida. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mengatasi kerusakan ekosistem laut yang terus mengkhawatirkan, sekaligus menandai kolaborasi strategis dengan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan Komunitas BaikBaik.
Data Dinas Kelautan dan Perikanan Bali mencatat lebih dari 50 kawasan terumbu karang di pesisir Bali mengalami kerusakan parah. Penyebab utamanya adalah praktik destruktif seperti penangkapan ikan menggunakan bom dan racun, ditambah dampak dari perubahan iklim global yang menyebabkan coral bleaching atau pemutihan terumbu karang.
Nusa Penida, yang dikenal sebagai surganya penyelam, ternyata juga terdampak. Peningkatan suhu air laut serta lonjakan wisatawan tanpa pengelolaan yang baik mempercepat degradasi ekosistem laut di kawasan ini.
Egi Priadi Pamungkas, Ahli Biologi Laut dari Blue Corner Dive Lembongan, menjelaskan bahwa restorasi terumbu karang bukan hanya tentang menanam kembali karang, tetapi menyusun ulang ekosistem dasar laut yang kompleks.
“Terumbu karang adalah fondasi ekosistem laut. Kehilangannya berarti kita kehilangan penyangga kehidupan bagi jutaan spesies dan masyarakat pesisir,” ujar Egi, Minggu (29/6/2025).
Menurutnya, keberhasilan program ini menuntut dukungan sains, keterlibatan masyarakat lokal, serta dukungan jangka panjang dari banyak pihak—termasuk dunia industri.
Restorasi kali ini menjadi momen pertama BCMR menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT SIER. Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, menegaskan komitmen perusahaan untuk tidak hanya menggerakkan sektor industri, tapi juga menjadi bagian dari solusi krisis ekologis.
“Restorasi ini adalah bukti nyata bahwa pelestarian lingkungan memerlukan kolaborasi lintas sektor, berbasis ilmu pengetahuan dan aksi nyata korporasi,” ungkapnya.
Septi Hariana, perwakilan Komunitas BaikBaik, menambahkan bahwa pelibatan BUMN adalah kunci menjadikan isu lingkungan sebagai bagian dari arus utama pembangunan.
“Restorasi ini bukan hanya menyelamatkan karang, tapi juga membangun generasi muda pelestari laut—aset penting bangsa ke depan,” katanya.
Puspitha Ernawati, Kepala Departemen TJSL dan Keberlanjutan PT SIER, menekankan bahwa program restorasi ini merupakan bagian integral dari strategi pembangunan kawasan industri berkelanjutan.
“Ekosistem laut adalah bagian tak terpisahkan dari keseimbangan global. Kami percaya pertumbuhan ekonomi harus berjalan selaras dengan pelestarian lingkungan,” tegasnya.
Blue Corner Marine Research sejak awal berdiri telah mendedikasikan diri untuk konservasi ekosistem laut, khususnya terumbu karang di kawasan Nusa Penida. Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun, BCMR terus melakukan riset, pemantauan, hingga edukasi masyarakat agar potensi alam bawah laut Indonesia tetap lestari untuk generasi mendatang.
Editor : Arif Ardliyanto