get app
inews
Aa Text
Read Next : Program School Food Care, Cara Kreatif Sekolah di Jatim Wujudkan Ketahanan Pangan dan Edukasi Hijau

Khofifah Ungkap Penyebab Kisruh PPDB di SMA 1 Giri Banyuwangi, Ini Temuannya

Rabu, 02 Juli 2025 | 21:18 WIB
header img
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, akhirnya angkat suara terkait polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 1 Giri, Banyuwangi. Foto iNewsSurabaya/lukman

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, akhirnya angkat suara terkait polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 1 Giri, Banyuwangi, yang membuat ratusan calon siswa kecewa. Dalam keterangannya, Khofifah memastikan bahwa gangguan sistem bukan disebabkan oleh kesalahan teknologi, melainkan karena faktor kesalahan manusia (human error) dalam proses input data.

“Saya tadi malam sudah meninjau langsung pusat informasi SPMB Dinas Pendidikan Jawa Timur di Jagir, Surabaya. Tim IT sudah sangat profesional, hanya saja kemarin terjadi human error saat input data,” ujar Khofifah, Rabu (2/7/2025), usai menghadiri acara di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

Khofifah mengungkapkan, gangguan terjadi karena operator di SMA Negeri 1 Giri tidak menyelesaikan tahapan akhir dalam proses pendaftaran. Padahal, sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) yang digunakan mengharuskan tiga kali klik untuk memvalidasi data pendaftar.

“Prosesnya harus tiga kali klik. Tahapan pertama dan kedua sudah dilakukan, tapi yang terakhir tidak di-klik. Karena tidak lengkap, sistem otomatis menolak data tersebut,” jelasnya.

Akibat kesalahan tersebut, sebanyak 123 calon siswa yang awalnya dinyatakan lolos seleksi justru gagal diterima karena sistem membaca data mereka tidak valid. Hal ini menimbulkan kekecewaan dan kebingungan di kalangan orang tua dan siswa.

Menanggapi insiden tersebut, Khofifah memastikan Dinas Pendidikan Jawa Timur telah mengambil tindakan cepat. Sekretaris Dinas dikirim langsung ke Banyuwangi untuk menyelesaikan masalah dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.

“Tim dari Dindik Jatim sudah turun langsung ke lapangan. Kami susun solusi agar semua siswa yang berhak mendapatkan pelayanan terbaik,” tegas mantan Menteri Sosial RI itu.

Khofifah juga menyoroti tingginya antusiasme masyarakat pada tahap keempat PPDB tahun ini. Menurutnya, hanya dalam waktu 38 menit sejak sistem dibuka pada pukul 00.00 WIB, sebanyak 18.000 data masuk secara bersamaan. Beberapa jurusan bahkan langsung penuh kuotanya.

“Inilah tantangan digitalisasi sistem pendidikan kita. Namun, kami berkomitmen terus berbenah untuk menyempurnakan layanan PPDB online,” ujarnya.

Sebelumnya, suasana haru bercampur kecewa menyelimuti SMA Negeri 1 Giri Banyuwangi pada Selasa (1/7/2025). Sejumlah orang tua murid mengaku menerima notifikasi bahwa anak mereka diterima. Namun, saat datang untuk daftar ulang, mereka justru ditolak karena kuota telah penuh.

“Ini sangat mengecewakan. Sudah dinyatakan diterima, eh malah tidak bisa daftar ulang,” keluh salah satu orang tua siswa.

Kini, dengan klarifikasi resmi dari Gubernur dan intervensi langsung dari Dinas Pendidikan, diharapkan proses PPDB bisa kembali berjalan lancar dan transparan.

 

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut