get app
inews
Aa Text
Read Next : Operasi Patuh Semeru 2025 di Surabaya: Ribuan Pelanggar Terjaring dalam Tiga Hari, Angka Meningkat

Dari Luka Menjadi Asa: Slamet, Korban Kecelakaan yang Bangkit Berkat Bantuan Polisi Jombang

Senin, 21 Juli 2025 | 17:36 WIB
header img
Kecelakaan membuat Slamet kehilangan kaki, tapi bukan semangat. Bantuan polisi Jombang jadi titik balik hidupnya membangun usaha dari nol. Foto iNewsSurabaya/zainul

JOMBANG, iNewsSurabaya.id – Duka bisa menjadi titik balik, dan Slamet Subari (68) membuktikan bahwa semangat tak mengenal batas usia maupun kondisi fisik. Pria paruh baya asal Desa Rejoslamet, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang ini sempat kehilangan harapan setelah kecelakaan motor merenggut kaki kanannya. Namun pertemuan tak terduga dengan polisi Satlantas Polres Jombang mengubah segalanya.

Peristiwa memilukan itu terjadi pada akhir 2023. Slamet tengah dalam perjalanan pulang dari Ngoro ketika sepeda motor dari arah berlawanan menabraknya di kawasan Mojowarno. Luka yang dideritanya sangat parah hingga mengharuskannya menjalani amputasi kaki kanan.

“Saya sempat syok. Bukan cuma karena kaki saya hancur, tapi saya langsung mikir, gimana saya bisa tetap cari nafkah untuk keluarga,” kenangnya lirih saat ditemui di rumahnya pada Senin (21/7/2025).

Meski kehilangan kaki, Slamet berusaha berdamai dengan kenyataan. Selama menjalani perawatan yang dibiayai oleh Jasa Raharja, pikirannya terus terpaku pada cara untuk tetap produktif. Lima anak dan enam cucunya menjadi bahan bakar semangatnya.

Berbekal kemampuan membuat aki (accu), Slamet perlahan membangun kembali usahanya dari rumah. Meski hanya bermodal seadanya dan memakai kaki palsu untuk menunjang aktivitas, ia tetap optimis.

“Saya coba bangkit. Awalnya sempat drop. Tapi saya pikir, saya bisa bikin aki. Kenapa enggak saya kembangkan?” ujarnya dengan semangat.

Namun, ada satu hal yang belum diketahuinya: sebagai korban kecelakaan dengan cacat tetap, ia sebenarnya berhak mendapatkan santunan cacat permanen dari Jasa Raharja.

Kisah Slamet mulai berubah saat dirinya tanpa sengaja ditemui oleh anggota Satlantas Polres Jombang yang sedang menggelar Operasi Patuh Semeru 2025. Petugas yang melihat Slamet memakai kaki palsu kemudian bertanya, dan dari sana terkuak bahwa Slamet belum pernah menerima santunan pascakecelakaan.

“Kami langsung bantu proses pengajuannya. Alhamdulillah, santunan senilai Rp25 juta akhirnya bisa diterima dan digunakan Pak Slamet untuk mengembangkan usaha,” ungkap Ipda Siswanto, Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang.

Santunan itu bukan hanya tambahan modal, tapi juga pemantik semangat baru bagi Slamet. “Terima kasih untuk bantuan dan perhatian dari bapak-bapak polisi. Saya merasa tidak sendirian,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.

Satlantas Polres Jombang menyayangkan masih banyak korban kecelakaan lalu lintas yang belum tahu soal hak atas santunan dari negara. “Kasus Pak Slamet jadi pelajaran penting. Ke depan kami akan gencarkan sosialisasi agar korban segera mendapatkan haknya,” ujar Siswanto.

Ia juga menekankan pentingnya berkendara dengan aman dan tertib. "Kecelakaan bisa terjadi kapan saja. Tapi banyak kasus bisa dicegah kalau pengendara lebih waspada dan taat aturan," tambahnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut