get app
inews
Aa Text
Read Next : Tiga Daerah Jadi Target Revitalisasi Bahasa Jawa, Ada dari Kota Wali hingga Udang

72 Guru Ikuti Bimtek Revitalisasi Bahasa Jawa di Surabaya, Fokus Pelestarian Bahasa Daerah

Selasa, 22 Juli 2025 | 14:59 WIB
header img
Sebanyak 72 guru SD dan SMP dari Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya mengikuti Bimbingan Teknis Revitalisasi Bahasa Jawa. Program ini bertujuan memperkuat pelestarian bahasa daerah di Jawa Timur. Foto iNewsSurabaya/trisna

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Upaya pelestarian bahasa daerah di Jawa Timur memasuki babak baru. Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur (BBP Jatim) resmi memulai program Revitalisasi Bahasa Jawa melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Master Bahasa Jawa Tahun 2025, yang digelar pada 21–25 Juli 2025 di Surabaya.

Sebanyak 72 guru dari tingkat SD dan SMP—mewakili Kabupaten Gresik, Sidoarjo, dan Kota Surabaya—mengikuti bimtek ini sebagai langkah awal dalam membumikan kembali penggunaan bahasa Jawa, termasuk aksara Jawanya, di lingkungan pendidikan.

Kepala BBP Jatim, Dr. Puji Retno Hardiningtyas, menjelaskan bahwa ini adalah kali pertama pihaknya secara spesifik menggarap revitalisasi bahasa Jawa baku. Sebelumnya, pada 2023, program revitalisasi telah menyasar bahasa Jawa dialek Using dan bahasa Madura.

“Tahun lalu kami memfokuskan pada dialek Using dan bahasa Madura. Tahun ini, revitalisasi ditujukan untuk bahasa Jawa baku sebagai bentuk konkret pelestarian warisan budaya kita,” ujar Puji Retno.

Bimtek ini tidak hanya mengedepankan pelatihan teoritis, tetapi juga menyisipkan pendekatan kompetisi berbasis budaya. Ada tujuh cabang lomba yang dijadikan sebagai bagian dari kurikulum: Mendongeng, Gurit (puisi Jawa), Tembang, Lawak tunggal, Menulis aksara Jawa, Cerpen, dan Pidato berbahasa Jawa

Harapannya, para guru yang telah mengikuti pelatihan akan menjadi agen perubahan bahasa daerah di sekolahnya masing-masing.

“Kami ingin para guru menularkan semangat berbahasa Jawa ini kepada siswa melalui lomba-lomba tersebut. Materi lomba inilah yang akan diajarkan secara langsung ke sekolah,” jelas Puji.

Sebagai tindak lanjut dari program bimtek ini, BBP Jatim juga akan menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu. Acara ini menjadi panggung apresiasi bagi siswa yang telah menunjukkan minat dan kemampuan dalam menggunakan bahasa Jawa secara aktif dan kreatif.

“Kami ingin siswa merasa bangga dan senang belajar bahasa daerah. Festival ini bentuk apresiasi sekaligus selebrasi terhadap usaha mereka,” tambahnya.

Dukungan juga datang dari Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, yang diwakili oleh Dr. Adi Budiyanto, Kepala Bidang Fasilitasi dan Advokasi Bahasa dan Sastra. Dalam arahannya secara daring, ia menekankan pentingnya bahasa daerah sebagai simbol identitas dan fondasi karakter bangsa.

“Revitalisasi bahasa daerah bukan sekadar program, tetapi jalan untuk membentuk kepribadian bangsa. Bahasa Jawa adalah warisan jiwa, yang menyatukan masa lalu, masa kini, dan masa depan kita,” tegas Adi.

Ia pun mengajak seluruh peserta untuk menjadikan bimtek ini sebagai tonggak awal pergerakan bersama dalam melindungi bahasa daerah dari kepunahan.

“Mari jadikan momentum ini sebagai panggilan kolaboratif—untuk berinovasi dan berpartisipasi secara aktif dalam melestarikan bahasa ibu kita,” tutupnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut