AHY Ajak Mahasiswa UTM Madura Berperan Majukan Daerah, Ini Tips Rahasia yang Dibagikan Putra SBY
BANGKALAN, iNewsSurabaya.id – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan orasi kebangsaan sekaligus kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa baru Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Senin (4/8/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari pembukaan resmi Program Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Sakera UTM yang digelar di Gedung Pertemuan R. P. Mohammad Noer.
Dalam pidatonya yang memikat, AHY menekankan bahwa kemajuan Madura tidak cukup hanya mengandalkan semangat lokal, tetapi harus dibarengi dengan percepatan pembangunan infrastruktur yang merata dan berkualitas.
“Infrastruktur adalah kunci untuk membangun SDM unggul. Madura harus menjadi wilayah yang maju secara teknologi dan modern dalam pola pikir masyarakatnya,” tegas AHY, disambut antusias para mahasiswa baru.
AHY menyampaikan bahwa tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, sulit bagi sumber daya manusia (SDM) di Madura untuk berkembang dan bersaing di tingkat nasional. Menurutnya, percepatan pembangunan wilayah harus berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Selain infrastruktur fisik, ia juga menyoroti pentingnya ketahanan pangan, pendidikan berkualitas, dan hunian layak sebagai bagian dari pembangunan menyeluruh yang harus dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat.
“Kita tidak boleh membiarkan pembangunan hanya menjadi proyek besar di atas kertas. Harus menyentuh kebutuhan rakyat secara nyata, seperti swasembada pangan, pendidikan merata, dan perumahan bagi masyarakat menengah ke bawah,” ujarnya.
Mantan perwira TNI ini juga menekankan bahwa konektivitas antarwilayah adalah kunci agar pembangunan tidak hanya terpusat di kota-kota besar. Salah satu contoh nyata adalah jalur penghubung Surabaya–Madura, yang menurutnya harus terus dikembangkan untuk mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan.
“Kita perlu mendorong integrasi wilayah. Tanpa konektivitas yang kuat, pemerataan pembangunan hanya menjadi slogan,” katanya.
Editor : Arif Ardliyanto