Dosen Cantik di Surabaya Bikin Heboh, Rayakan HUT RI ke-80 dengan Aksi Unik Nyunggi Tempeh dan Balon
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Suasana meriah mewarnai halaman Universitas Wijaya Putra (UWP) pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Tidak hanya diisi oleh tawa mahasiswa dan karyawan, acara ini langsung pecah sorak ketika sejumlah dosen cantik UWP tampil dalam lomba nyunggi tempeh sambil membawa tiga balon warna-warni.
Momen unik itu menjadi pusat perhatian. Riuh tepuk tangan dan gelak tawa pecah setiap kali peserta kehilangan keseimbangan atau balonnya hampir terlepas. “Waduh, ini dosen atau komedian?” celetuk salah satu mahasiswa sambil merekam aksi mereka untuk diunggah ke media sosial.
Perayaan HUT RI di UWP tahun ini mengusung konsep fun competition yang terbagi menjadi dua kategori, yakni lomba individu dan lomba kelompok. Untuk lomba individu, peserta adu seru dalam makan kerupuk, tiup gelas, hingga joget bola.
Sementara itu, kategori kelompok memacu kekompakan tim melalui estafet memalu, estafet kardus, dan lomba memasukkan pensil. Setiap permainan menghadirkan kejutan-kejutan lucu, mulai dari peserta yang terjatuh karena terlalu bersemangat hingga strategi unik agar timnya menang.
Panitia menyiapkan berbagai hadiah, mulai dari peralatan rumah tangga, alat tulis, tiket liburan, hingga mystery box yang membuat peserta penasaran. “Pokoknya semua yang ikut pulang bawa senyum, kalau beruntung bawa hadiah juga,” ujar Ketua Panitia Surya Priyambudi, S.Pd., M.Pd., yang juga Kepala Biro Humas dan Kerja Sama UWP.
Surya menegaskan bahwa kegiatan ini adalah tradisi tahunan yang tidak hanya untuk merayakan kemerdekaan, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa, dosen, staf, dan warga sekitar kampus. “Tahun ini lebih spesial karena Indonesia merayakan 80 tahun kemerdekaan. Kami ingin semua merasakan kebahagiaannya,” ujarnya.
Rektor UWP, Dr. Budi Endarto, S.H., M.Hum., menekankan bahwa lomba kemerdekaan memiliki nilai yang lebih dalam. “Ini bukan sekadar hiburan. Lomba-lomba ini adalah simbol kerja sama, solidaritas, dan pengingat bahwa kemerdekaan diraih melalui perjuangan luar biasa para pahlawan,” katanya.
Menurutnya, semangat gotong royong dalam perlombaan mencerminkan visi UWP sebagai Kampus Sociopreneur yang mendorong kolaborasi tanpa memandang status sosial. “Di sini semua setara, semua bekerja sama. Inilah esensi kemerdekaan yang sebenarnya,” tandasnya.
Dengan perpaduan keceriaan, kekompakan, dan makna nasionalisme, perayaan kemerdekaan di UWP tahun ini sukses meninggalkan kesan mendalam. Bagi yang hadir, momen nyungi tempeh sambil membawa balon dari para dosen cantik UWP mungkin akan jadi cerita yang dikenang bertahun-tahun ke depan.
Editor : Arif Ardliyanto