get app
inews
Aa Text
Read Next : Rekonstruksi Grahadi dan Sarpras Surabaya Habiskan Rp14,8 Miliar, Target Rampung Akhir 2025

Breaking News! Surabaya Mencekam, Gedung Negara Grahadi Dibakar Massa Pakai Bom Molotov

Sabtu, 30 Agustus 2025 | 22:52 WIB
header img
Gedung Negara Grahadi, ikon bersejarah Jawa Timur yang biasanya berdiri megah, luluh lantak dilalap api setelah dibakar massa aksi. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Situasi Kota Surabaya kembali tegang pada Sabtu malam (30/8/2025). Gedung Negara Grahadi, ikon bersejarah Jawa Timur yang biasanya berdiri megah, luluh lantak dilalap api setelah dibakar massa aksi.

Api pertama kali muncul di bagian depan gedung usai massa melemparkan bom molotov secara bertubi-tubi. Dalam waktu singkat, kobaran api menjalar ke ruang pressroom hingga ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur. Langit Surabaya tampak memerah, sementara asap hitam pekat membubung tinggi, membuat suasana semakin mencekam.

Tidak hanya gedung, sejumlah sepeda motor yang terparkir di sekitar lokasi ikut terbakar dan meledak. Massa yang sebelumnya berorasi berubah beringas. Saat api melalap Grahadi, sebagian massa justru bersorak sorai merayakan aksi mereka.


Gedung Negara Grahadi, ikon bersejarah Jawa Timur yang biasanya berdiri megah, luluh lantak dilalap api setelah dibakar massa aksi. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar

Petugas keamanan yang berjaga tidak mampu menahan gelombang massa yang terus bertambah. Jumlah yang tak sebanding membuat aparat memilih mundur perlahan. Dari pantauan di lapangan, hanya terlihat sejumlah personel TNI yang siaga sejak sore, sementara aparat kepolisian tidak tampak di lokasi.

Hingga malam hari, api masih berkobar dan terlihat jelas dari kejauhan. Situasi di sekitar Jalan Gubernur Suryo, tempat Gedung Grahadi berdiri, tampak mencekam dan dipenuhi kepulan asap.

Merespons kondisi tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun tangan. Ia meminta aparat kepolisian segera membebaskan warga yang masih ditahan di Polrestabes Surabaya. Menurut Khofifah, langkah ini diharapkan dapat meredam ketegangan serta memulihkan stabilitas Jawa Timur.

“Yang masih di Polrestabes Surabaya saya harap bisa dibebaskan malam ini. Tadi saya juga sudah berkomunikasi dengan Pak Kapolda. Siang tadi ada dua orang yang dibebaskan, mudah-mudahan lainnya segera menyusul,” ungkap Khofifah, Sabtu (30/8/2025).

Ia menegaskan, warga yang ikut dalam unjuk rasa adalah bagian dari masyarakat Jawa Timur yang selama ini dikenal sebagai pekerja keras, rukun, dan berkontribusi positif bagi pembangunan daerah. Karena itu, Khofifah meminta agar tidak ada stigma negatif yang dilekatkan kepada mereka.

“Mereka adalah masyarakat Jatim yang baik. Selama lima tahun terakhir saya berinteraksi dengan mereka, saya tahu betul keguyuban dan kerja keras yang mereka miliki,” tambahnya.

Khofifah menekankan, penyelesaian persoalan harus ditempuh dengan cara damai, bukan dengan tindakan represif. Ia juga berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap waspada terhadap provokasi yang bisa memecah belah persatuan.

“Saya mohon semuanya tetap menjaga suasana aman dan damai. Jangan sampai ada tindakan anarkis yang justru merugikan kita semua,” pesannya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut