get app
inews
Aa Text
Read Next : Tuntut Keterlibatan Mitra Dalam Pembuatan Perpres Transportasi Online, Ini yang Dilakukan Ojol

Ojol Tewas Terlindas Rantis Brimob, Ponpes Denanyar Minta Dilakukan Pengusutan Hingga Tuntas!

Senin, 01 September 2025 | 14:23 WIB
header img
Ponpes Denanyar Desak Kasus Kematian Affan Kurniawan Diproses secara Transparan dan dipublikasikan Secara Terbuka. Foto iNewsSurabaya/zainul

JOMBANG, iNewsSurabaya.id – Suara keadilan kembali bergema dari Jombang. Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, KH Abdussalam Shohib atau akrab disapa Gus Salam, angkat bicara soal tragedi memilukan yang menimpa pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang tewas usai terlindas mobil taktis milik Brimob di Jakarta.

Dalam keterangannya di Denanyar, Gus Salam menekankan pentingnya transparansi penanganan kasus ini dan meminta pihak kepolisian untuk membuka seluruh proses hukum ke publik.

“Harus ada transparansi dan publikasi. Masyarakat berhak tahu proses hukum ini berjalan dengan benar. Jangan sampai ada kesan ditutupi,” tegas Gus Salam kepada awak media, Senin (1/9/2025).

Gus Salam menyampaikan duka mendalam dan menyebut almarhum Affan sebagai sosok yang berjihad demi keluarga. Bahkan, di Ponpes Denanyar telah dilaksanakan salat gaib untuk mendoakan almarhum.

“Orang yang bekerja mencari nafkah untuk keluarganya itu jihad. Maka, saya katakan, Pak Affan syahid fisabilillah,” ujar cucu pendiri Nahdlatul Ulama, KH Bisri Syansuri, itu.

Lebih lanjut, Gus Salam menilai peristiwa tragis ini bukan sekadar kesalahan prosedur, melainkan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia (HAM). Ia mendorong agar pelaku dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Kamis, 27 Agustus 2025, di Jalan Penjernihan, Jakarta Pusat. Affan Kurniawan, yang turut hadir dalam aksi protes sebagai bagian dari komunitas ojek online, terlindas mobil rantis Brimob di hadapan banyak saksi mata. Insiden itu juga terekam dalam video yang viral di media sosial, memicu gelombang kemarahan publik.

Ribuan driver ojol dan warga berbondong-bondong mendatangi Mako Brimob Kwitang, menuntut keadilan dan pertanggungjawaban atas kematian Affan.

Polri sendiri telah menahan dan memproses tujuh anggota Brimob terkait insiden tersebut. Mereka ditempatkan di Penempatan Khusus (Patsus) dan saat ini tengah diperiksa oleh Divisi Propam.

Meski menyayangkan tragedi tersebut, Gus Salam juga mengingatkan masyarakat agar tidak terpancing melakukan aksi anarkis yang justru kontraproduktif terhadap demokrasi.

“Unjuk rasa itu sah, bagian dari demokrasi. Tapi jika berubah jadi tindakan merusak, aparat harus bertindak tegas. Negara tidak bisa maju kalau keamanan tidak terjaga,” ucapnya.

Menurutnya, ketegangan sosial saat ini dipicu oleh kondisi ekonomi yang kian menekan, termasuk gelombang PHK dan sikap elite politik yang dinilai kurang empatik terhadap nasib rakyat. Namun, semua pihak harus menahan diri dan mengedepankan dialog.

Menanggapi situasi nasional yang memanas belakangan ini, terutama pasca-kerusuhan di sejumlah daerah, Gus Salam menyampaikan bahwa NU bersama pondok pesantren terus menggelar doa bersama untuk keselamatan bangsa.

“Doa kami tak pernah putus. Semoga Indonesia diberi jalan damai dan keadilan,” pungkasnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut