Bangun Mega Proyek Kereta SRRL Surabaya–Sidoarjo, Kemenhub Pakai Dana Pinjaman Jerman Rp4,42 T
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pembangunan mega proyek rel kereta api Surabaya–Sidoarjo resmi dimulai. Proyek ini berjalan setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI mendapatkan kucuran dana pinjaman dari Bank Pembangunan Jerman (KfW) senilai 230 juta Euro atau setara Rp4,42 triliun. Proyek ini akan menjadi salah satu tonggak penting dalam modernisasi transportasi perkotaan di kawasan metropolitan Surabaya.
Melalui program Surabaya Regional Railway Line (SRRL), jalur rel sepanjang 20 kilometer akan ditingkatkan dengan pembangunan jalur ganda (double track), dimulai dari Stasiun Gubeng di Surabaya hingga Stasiun Sidoarjo. Jalur ini akan memanfaatkan infrastruktur rel yang telah ada, namun ditingkatkan kapasitasnya guna mendukung mobilitas harian masyarakat.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, Arif Anwar, menegaskan bahwa pembangunan tahap pertama segera dimulai. Salah satu elemen penting dalam proyek ini adalah pembangunan Dipo Sidotomo sebagai bagian dari fasilitas penunjang.
“Fase pertama akan fokus pada jalur dari Stasiun Gubeng hingga Sidoarjo. Ini mencakup pembangunan double track serta fasilitas pendukung lainnya,” ujar Arif dalam Media Briefing di Jakarta, Senin (15/9/2025).
Proyek SRRL tahap pertama mengusung nilai investasi sebesar 296,8 juta Euro, terdiri dari: 230 juta Euro pinjaman lunak dari KfW Jerman, 66,8 juta Euro dari pendanaan pendamping Pemerintah Indonesia, dan 6 juta Euro berupa hibah atau bantuan dana.
Dengan skema pembiayaan ini, proyek SRRL juga termasuk dalam kategori infrastruktur hijau, karena didesain untuk mengurangi polusi, meningkatkan efisiensi transportasi, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.
Setelah rampung dan beroperasi penuh, jalur ini diproyeksikan akan melayani lebih dari 200.000 penumpang setiap hari. Tak hanya itu, proyek ini juga memiliki dampak lingkungan yang signifikan, dengan potensi pengurangan emisi karbon mencapai 150.000 ton per tahun pada 2045.
Lebih dari sekadar proyek transportasi, SRRL juga diharapkan menjadi motor pembangunan inklusif. Manfaat lain yang ditargetkan antara lain: Peningkatan aksesibilitas wilayah Surabaya Raya, Penciptaan ribuan lapangan kerja baru selama masa pembangunan, Transfer pengetahuan internasional dalam sektor transportasi urban, dan Peningkatan efisiensi mobilitas publik
Pembangunan rel ganda ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menjadikan wilayah Surabaya Raya sebagai pusat mobilitas perkotaan berbasis transportasi massal yang modern dan ramah lingkungan. Kemenhub juga menargetkan pembangunan infrastruktur serupa di wilayah metropolitan lain di Indonesia.
Editor : Arif Ardliyanto