get app
inews
Aa Text
Read Next : BREAKING NEWS Presiden Prabowo Bakal Hadiri Ground Breaking Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Tangis Orang Tua Pecah di Sidoarjo, Santri Jadi Korban Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny

Selasa, 30 September 2025 | 09:11 WIB
header img
Isak tangis orang tua santri pecah saat musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin malam (29/9/2025). Foto iNewsSurabaya/tangkap layar

SIDOARJO, iNewsSurabaya.id – Isak tangis orang tua santri pecah saat musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin malam (29/9/2025). Suasana duka menyelimuti halaman pesantren ketika ratusan wali santri berdesakan mencari anak mereka yang tertimpa reruntuhan.

Sejumlah ibu terlihat histeris memanggil-manggil nama anaknya, sementara para ayah dengan wajah tegang menunggu kabar di pintu masuk pesantren. “Tolong, anak saya ada di dalam,” teriak seorang ibu sambil menangis histeris ketika petugas mengevakuasi korban.

Hingga malam hari, kepolisian mencatat satu korban meninggal dunia dan 79 santri mengalami luka-luka. Korban luka segera dilarikan ke RSUD Sidoarjo, RS Haji, hingga RS Al-Islam untuk mendapatkan perawatan.

Pemandangan mengharukan juga terjadi di rumah sakit. Orang tua santri berlarian menuju ruang IGD begitu mendengar ada korban yang baru tiba dengan ambulans. Beberapa di antara mereka tak kuasa menahan tangis saat melihat anaknya terbalut perban.

“Alhamdulillah masih selamat, meskipun luka di kepala,” ujar seorang ayah Dika sambil mengusap air mata.

Sementara itu, bagi keluarga korban meninggal dunia, duka mendalam jelas terasa. Kerabat dan tetangga berdatangan untuk memberi penguatan di tengah musibah besar ini.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, datang langsung ke lokasi pada dini hari. Ia menyampaikan bela sungkawa dan memastikan seluruh korban mendapat penanganan medis terbaik.

“Kami turut berduka cita. Pemerintah Provinsi Jatim akan mendampingi keluarga korban serta membantu proses penanganan santri yang terluka,” ujarnya.

Musibah ini mengguncang dunia pendidikan pesantren di Jawa Timur. Ribuan doa mengalir di media sosial, menunjukkan empati masyarakat terhadap keluarga korban.

Para orang tua berharap tragedi ini menjadi pelajaran agar keamanan bangunan pesantren lebih diperhatikan. “Kami titipkan anak ke pesantren untuk belajar agama, tapi tak pernah menyangka musibah seperti ini datang,” kata salah satu wali santri dengan mata berkaca-kaca.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut