get app
inews
Aa Text
Read Next : Ikon Baru Surabaya, Parkir Vertikal Otomatis dan Modern Milik MHSB Siap Beroperasi 1 Desember 2025

Angka Kemiskinan Surabaya Turun, BPS Catat Penurunan Signifikan pada 2025

Kamis, 02 Oktober 2025 | 08:41 WIB
header img
BPS Kota Surabaya merilis data terbaru yang menunjukkan penurunan signifikan jumlah penduduk miskin sepanjang periode Maret 2024 hingga Maret 2025. Foto iNewsSurabaya/tangkap tangkap

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Kabar baik datang dari Kota Surabaya. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya merilis data terbaru yang menunjukkan penurunan signifikan jumlah penduduk miskin sepanjang periode Maret 2024 hingga Maret 2025.

Berdasarkan catatan BPS, jumlah warga miskin di Surabaya pada Maret 2025 mencapai 105,09 ribu jiwa, turun sekitar 11,53 ribu jiwa dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 116,62 ribu jiwa. Persentasenya juga ikut menurun dari 3,96 persen menjadi 3,56 persen.

Kepala BPS Kota Surabaya, Arrief Chandra Setiawan, menjelaskan bahwa garis kemiskinan pada Maret 2025 berada di angka Rp775.597 per kapita per bulan, meningkat 4,43 persen dibandingkan Maret 2024. Dengan rata-rata jumlah anggota rumah tangga miskin sebanyak 4,83 orang, maka kebutuhan minimal per rumah tangga berada di kisaran Rp3,74 juta per bulan.

Selain itu, indikator lain juga mengalami perbaikan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) turun dari 0,65 menjadi 0,41, sementara Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menurun dari 0,16 menjadi 0,11.

“Artinya, pengeluaran rata-rata penduduk miskin makin mendekati garis kemiskinan, dan kesenjangan antarpenduduk miskin semakin kecil,” jelas Arrief, Rabu (1/10/2025).

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Surabaya berhasil menjaga tren positif dalam pengentasan kemiskinan. Pada 2015, jumlah penduduk miskin masih berada di angka 165,72 ribu jiwa atau 5,82 persen, sementara pada 2025 turun menjadi 105,09 ribu jiwa atau 3,56 persen.

Menurut Arrief, pencapaian tersebut tidak lepas dari beberapa faktor penting, di antaranya inflasi yang terkendali hanya sebesar 0,63 persen sepanjang Maret 2024–Maret 2025. Selain itu, peran program bantuan pemerintah seperti BLT, BPNT, PKH, subsidi listrik, bantuan pendidikan, hingga dukungan modal usaha juga memberikan dampak signifikan.

Arrief menegaskan, penurunan angka kemiskinan di Surabaya bukan hanya sekadar mengurangi jumlah penduduk miskin, melainkan juga meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Upaya pembangunan yang terarah dan intervensi sosial ekonomi dari pemerintah terbukti efektif. Tidak hanya menekan angka kemiskinan, tetapi juga memperbaiki kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh,” pungkasnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut