For Revenge Guncang Surabaya, Ribuan Penonton Larut dalam Lirik Penuh Luka
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Kota Surabaya bergemuruh oleh dentuman musik dari band rock alternatif For Revenge. Band asal Bandung ini sukses memanaskan panggung Surabaya Expo Center, Sabtu malam (4/10/2025), dengan lirik-lirik tegas yang menyayat hati. Ribuan penonton tampak larut dalam setiap nada keras yang mereka suguhkan.
Kehadiran For Revenge menjadi magnet utama dalam event musik kolaboratif bertajuk “76 Indonesia Adalah Kita” yang digagas oleh Jalan Jalan Hepi 76. Acara ini turut menghadirkan sederet musisi dan band indie ternama seperti Rosemary, Last Child, serta Onadio Leonardo yang tampil sebagai DJ tunggal.
Menurut Reno Renaldo, Project Manager sekaligus penyelenggara acara, konsep pertunjukan ini tidak sekadar konser musik, tetapi juga ajang perpaduan antara kebudayaan dan street culture di Indonesia.
“Kami ingin menyatukan semangat anak muda dari berbagai komunitas seperti skateboard, BMX, running, dan lainnya dalam satu ruang yang sama. Lewat tagline ‘76 Indonesia Adalah Kita’, kami ingin menanamkan rasa nasionalisme di tengah budaya modern,” ujar Reno.
Ia juga mengungkapkan bahwa Last Child menutup penampilan mereka dengan membawakan lagu “Indonesia Pusaka”, sebagai simbol semangat kebangsaan yang diusung oleh seluruh musisi di acara tersebut.
Lebih dari 6.000 penonton memadati arena konser. Di antara lautan manusia itu, perhatian jurnalis iNewsSurabaya.id tertuju pada salah satu penonton yang membawa tulisan menyentuh hati:
“Ia yang gemar meyakinkanku bahwa semua akan baik-baik saja, kini justru yang paling membuatku berduka.”
Tulisan itu menggambarkan bagaimana lagu-lagu For Revenge berhasil menyentuh sisi emosional para pendengarnya.
Momen haru semakin terasa ketika Boniex Noer, vokalis For Revenge, mengajak Dicky, penonton asal Pamekasan, Madura, naik ke atas panggung untuk berbagi kisah pribadinya.
“Yang membuat saya tegar sampai sekarang adalah keyakinan bahwa yang terbaik selalu ada. Untuk apa menangisi orang yang tidak pantas membuatmu tersenyum,” ucap Dicky yang diketahui merupakan korban perselingkuhan.
Konser malam itu tak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga ruang ekspresi dan penyembuhan bagi banyak hati yang pernah terluka.
Editor : Arif Ardliyanto