Pembayaran Bus Trans Jatim Lamongan - Paciran Kini Bisa Non Tunai

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menghadirkan sistem pembayaran nontunai (cashless payment system) untuk mendukung operasional Bus Trans Jatim Koridor VII yang menghubungkan Terminal Lamongan–Dukun (Gresik)–Terminal Paciran.

Baca Juga

Resmi Beroperasi, Layanan Bus Trans Jatim Lamongan - Paciran Gratis Hingga 13 Oktober 2025

Direktur Utama Bank Jatim Winardi Legowo menyampaikan, dukungan tersebut merupakan bagian dari komitmen Bank Jatim dalam memperluas akses keuangan digital di sektor layanan publik.

 “Inisiatif ini selaras dengan misi kami mempercepat transformasi menuju ekosistem smart city di Jatim. Sistem pembayaran digital kami dirancang agar transaksi transportasi massal menjadi lebih efisien, transparan, dan mudah diakses,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).

Baca Juga

Koridor VII Trans Jatim Rute Lamongan–Paciran Segera Beroperasi Pekan Depan

Melalui kerja sama ini, Bank Jatim menyediakan berbagai layanan digital. Antara lain, kartu uang elektronik dan QRIS Bank Jatim untuk transaksi nontunai. Kemudian integrasi sistem ticketing elektronik dengan platform keuangan Bank Jatim. Lalu 

fasilitas top-up dan monitoring transaksi melalui aplikasi digital serta kanal perbankan Bank Jatim.

Baca Juga

Bank Jatim Raih Apresiasi atas Dukungan Pembayaran Non-Tunai Trans Jatim

Selain itu, sistem pembayaran Bank Jatim juga diintegrasikan dengan layanan inovatif Trans Jatim Ekspedisi (Tradisi), yang diluncurkan bersamaan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Layanan ini memungkinkan masyarakat mengirim atau mengambil barang dan oleh-oleh di titik terminal Trans Jatim.

Baca Juga

Trans Jatim Sumbang PAD Rp20 Miliar, Gubernur Khofifah Bilang Begini

Winardi menambahkan, sinergi ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi pertumbuhan ekonomi lokal, terutama bagi pelaku UMKM di sepanjang jalur layanan Trans Jatim. “Dengan semangat melayani dengan tulus dan profesional, kami siap menjadi bagian dari ekosistem layanan publik yang lebih efisien, inklusif, dan berbasis digital,” tutupnya. 

Editor : Arif Ardliyanto