Jawa Timur Perkuat Ketahanan Siber Daerah

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa menunjukkan komitmen kuat dalam membangun ketahanan siber daerah. 

Upaya tersebut mendapat apresiasi dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang menobatkan Jawa Timur sebagai provinsi ke-8 di Indonesia yang berhasil menuntaskan pembentukan dan registrasi Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) sektor pemerintahan di seluruh kabupaten dan kota.

Baca Juga

Founder Startup ini Ikut Rumuskan Standard SDM Kriptografi Nasional

Khofifah menegaskan bahwa penguatan keamanan siber di tingkat daerah menjadi langkah strategis dalam melindungi sistem pemerintahan digital dari potensi ancaman dan serangan.

“Keamanan siber bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang kesiapsiagaan, kolaborasi, dan tata kelola yang tangguh. Penghargaan ini menjadi bukti nyata sinergi seluruh daerah dalam memperkuat pertahanan siber,” ujar Khofifah, Jumat (31/10/2025).

Menurutnya, keberadaan TTIS di setiap daerah merupakan wujud nyata kesiapan Jawa Timur dalam menghadapi ancaman siber yang dapat mengganggu penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

“Transformasi digital di pemerintahan harus berjalan seiring dengan peningkatan ketahanan siber. Karena itu, ekosistem keamanan digital harus diperkuat dari level daerah agar pelayanan publik berjalan aman dan terpercaya,” tegasnya.

Khofifah menjelaskan, keamanan siber kini menjadi bagian integral dari agenda digital governance dan reformasi birokrasi berbasis teknologi di Jawa Timur. 

 “Kami ingin Jawa Timur berdaya dalam mengelola keamanan siber, inklusif dengan melibatkan semua pihak, sinergis bersama BSSN dan pemangku kepentingan, serta adaptif terhadap perkembangan teknologi,” ujarnya.

Empat daerah mewakili Jawa Timur dalam pengukuhan TTIS tahap II ini, yakni Kota Surabaya, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang. Selain Jawa Timur, beberapa provinsi lain yang juga menerima apresiasi BSSN antara lain Jawa Barat, Sulawesi Tenggara, Bali, dan Kalimantan Timur.

Editor : Arif Ardliyanto