Kasus Ini yang Menyeret Nama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Begini Pernyataan Resmi KPK
JAKARTA, iNewsSurabaya.id — Operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menarik perhatian publik. Kali ini, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, yang selama ini dikenal publik sebagai sosok ‘sakti’ di dunia politik daerah, dikabarkan terjaring dalam operasi senyap lembaga antirasuah tersebut pada Jumat (7/11/2025).
Informasi yang beredar menyebutkan, penangkapan ini berkaitan dengan dugaan suap terkait mutasi dan promosi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.
Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto membenarkan adanya operasi tersebut. “Benar, KPK melakukan OTT di Ponorogo. Ya, (Bupati Ponorogo) turut diamankan,” ujar Fitroh saat dikonfirmasi, Jumat (7/11/2025).
Meski demikian, Fitroh belum memerinci lebih lanjut mengenai kasus tersebut, termasuk jumlah pihak yang turut diamankan maupun kronologi lengkap penangkapan. Ia hanya menegaskan bahwa KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum seluruh pihak yang diamankan dalam operasi itu.
“Iya benar,” singkat Fitroh saat kembali dikonfirmasi mengenai dugaan suap promosi jabatan.
Baru Dilantik Sebulan Lalu oleh Presiden Prabowo
Diketahui, Sugiri Sancoko bersama Lisdyarita baru saja dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo periode 2025–2030 oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada 20 November 2025 lalu.
Pelantikan tersebut dilakukan secara serentak bersama 961 kepala daerah, yang meliputi 33 gubernur, 33 wakil gubernur, 363 bupati, 362 wakil bupati, serta 85 wali kota dan 85 wakil wali kota dari seluruh Indonesia.
Sugiri sendiri merupakan bupati petahana yang kembali memenangkan Pilkada Ponorogo 2024 bersama Lisdyarita. Pasangan ini berhasil meraih 55,44 persen suara, unggul dari pesaingnya Ipong Muchlissoni–Segoro Luhur yang memperoleh 44,56 persen suara.
Hingga kini, pihak KPK masih mendalami kasus dugaan korupsi tersebut. Publik pun menantikan hasil penyelidikan resmi dari lembaga antikorupsi itu untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan pihak-pihak yang diamankan dalam OTT Ponorogo ini.
Editor : Arif Ardliyanto