Guyuran Investasi di Sektor Ekonomi Kreatif di Jatim Tembus Rp6,86 Triliun
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Investasi sektor ekonomi kreatif di Jawa Timur (Jatim) terus meningkat. Pada semester I 2025 investasi sektor ekonomi kreatif di Jatim mencapai Rp6,86 triliun. Jumlah tersebut meningkat 12,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang sebesar Rp6,08 triliun.
Pada sisi ekspor, selama semester I 2025, ekspor sektor ekonomi kreatif Jatim telah tembus USD12.887,01 juta. Capaian ini meningkat 4,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang sebesar USD12.359,23 juta.
“Dan alhamdulillah Jatim menjadi provinsi dengan nilai ekspor ekonomi kreatif terbesar di Indonesia, dengan komoditi utama berupa fesyen, kriya dan kuliner,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Minggu (9/11/2025).
Khofifah menegaskan, sektor ekonomi kreatif Jatim tak hanya disokong oleh pemodal besar. Melainkan justru banyak didukung juga oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini karena sektor ekonomi kreatif berevolusi menjadi sektor paling menjanjikan dan populer di masyarakat.
"Ekonomi kreatif sangat cepat pertumbuhannya. Dan ini membutuhkan perhatian bagaimana kita bisa membangun ekosistem yang tepat bagi para pelaku maupun investor," tuturnya.
Atas kemajuan ekonomi kreatif tersebut, Jatim berhasil meraih penghargaan Nusantaraya Award dalam ajang Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2025 yang berlangsung di Gedung Malang Creative Center (MCC) Kota Malang pada Sabtu (8/11/2025).
Penghargaan berupa piala diserahkan langsung oleh Ketua Umum ICCN yang disaksikan oleh Menteri Ekonomi Kreatif RI Teuku Riefky Harsya, Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha dan Utusan Khusus Presiden Bidang Pengembangan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim Iwan mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah mengatakan, Jatim memiliki komitmen kuat dalam mendukung inovasi dalam pengembangan ekosistem kreatif, khususnya dalam penguatan jejaring dan sinergi lintas pemangku kepentingan.
“Penghargaan ini menjadi pelecut untuk meningkatkan produktivitas. Dengan harapan besar turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim," terangnya.
Editor : Arif Ardliyanto