get app
inews
Aa Text
Read Next : DPW Partai Perindo Jatim Umumkan Perubahan Pengurus DPD 2024–2029, Perkuat Konsolidasi Jelang Pemilu

Hadapi Pemekaran Dapil Pemilu 2029, Gerindra Surabaya Kumpulkan Kader di Trawas Mojokerto

Senin, 10 November 2025 | 06:50 WIB
header img
Gerindra Surabaya mengadakan Pertemuan di Trawas Mojokerto untuk menghadapi Pemilu 2029 mendatang. Foto iNewsSurabaya/trisna

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Menatap Pemilu 2029, Partai Gerindra Kota Surabaya mulai mematangkan strategi politiknya. Salah satu fokus utama yang tengah dibahas adalah potensi pemekaran daerah pemilihan (dapil), yang dinilai dapat membuka peluang baru dalam memperkuat representasi politik di DPRD Surabaya.

Sebagai langkah awal, ratusan kader dari seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerindra Surabaya mengikuti retret kader di Ubaya Training Centre (UTC), Trawas, Mojokerto. Kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi internal untuk memperkuat soliditas, memperbarui arah perjuangan politik, serta merumuskan strategi pemenangan jika pemekaran dapil terealisasi.

Ketua DPC Partai Gerindra Surabaya, Cahyo Harjo Prakoso, menegaskan bahwa retret ini menjadi momentum penting untuk menyamakan langkah politik dari tingkat kota hingga akar rumput. Ia menilai kesatuan visi dan gerak kader akan menjadi kunci kemenangan partai dalam kontestasi politik lima tahun mendatang.

“Retret ini bukan hanya penguatan organisasi, tetapi juga bagian dari strategi menghadapi Pemilu 2029. Kami ingin memastikan seluruh kader siap memaksimalkan perolehan suara Gerindra di Surabaya,” ujar Cahyo, Minggu (9/11/2025).

Menurutnya, peningkatan jumlah kursi legislatif akan memperkuat daya tawar politik partai serta membuka ruang lebih luas bagi anggota dewan untuk memperjuangkan aspirasi warga. “Pemekaran dapil hanya akan bermakna bila diikuti dengan bertambahnya kursi Gerindra di DPRD Surabaya,” tegasnya.

Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko (Cak Yebe), menjelaskan bahwa potensi pemekaran dapil Surabaya merujuk pada Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 135/PUU-XXII/2024. Dalam konteks itu, retret kader juga menjadi forum strategis untuk memberikan pemahaman teknis mengenai dinamika pemekaran dan konsekuensinya terhadap komposisi legislatif.

“Konsentrasi kami adalah memastikan penambahan kursi di DPRD Surabaya dari 50 menjadi 55 kursi. Salah satu syaratnya tentu berkaitan dengan data kependudukan,” jelas Cak Yebe.

Ia menambahkan, jumlah penduduk Surabaya harus mencapai minimal tiga juta jiwa agar penambahan kursi dapat diajukan. Karena itu, Komisi A DPRD Surabaya bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) akan membentuk desk khusus untuk memperbarui data kependudukan.

“Kami berharap Surabaya segera memenuhi syarat penambahan kursi agar representasi masyarakat semakin kuat,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris DPC Gerindra Surabaya, Bahtiyar Rifai, menekankan pentingnya memperkuat kekompakan antarstruktur partai. Menurutnya, kemenangan politik hanya bisa dicapai jika seluruh elemen partai berjalan dalam satu irama.

“Kegiatan ini bukan hanya soal strategi politik, tapi juga menumbuhkan rasa memiliki di antara kader. Dari tingkat kota hingga ranting, semua harus merasa menjadi bagian dari perjuangan yang sama,” kata Bahtiyar yang juga Wakil Ketua DPRD Surabaya.

Ia menambahkan, pasca-retret setiap PAC akan diminta menyusun peta kerja politik berbasis wilayah, sebagai panduan langkah konkret menuju Pemilu 2029.

“Target akhirnya adalah kesiapan penuh, baik dari sisi struktur, strategi, maupun basis dukungan masyarakat,” pungkasnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut