Soeharto, Gus Dur dan Marsinah hingga Syaikhona Kholil Ditetapkan Pahlawan Nasional oleh Presiden
Ia menambahkan, mekanisme pengusulan gelar pahlawan dilakukan secara berjenjang, dimulai dari tingkat kabupaten atau kota, kemudian dibahas di provinsi sebelum diserahkan kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Nasional.
Momentum penetapan gelar ini menjadi momen refleksi bagi bangsa Indonesia untuk menghargai jasa para tokoh yang berjuang di berbagai bidang—mulai dari perjuangan kemerdekaan, pembangunan bangsa, hingga perjuangan hak buruh seperti yang dilakukan Marsinah, aktivis perempuan asal Jawa Timur yang juga menerima gelar tahun ini.
Di sisi lain, penganugerahan kepada Soeharto sekaligus menandai langkah Presiden Prabowo dalam menyatukan kembali pandangan sejarah nasional, agar bangsa tidak terus terpecah oleh perdebatan masa lalu, tetapi justru belajar dari setiap babak sejarah.
“Pahlawan tidak hanya mereka yang berjuang di medan perang, tetapi juga mereka yang memberi arah bagi perjalanan bangsa,” ujar salah satu staf Kepresidenan dalam keterangan resmi.
Dengan penetapan ini, bangsa Indonesia diingatkan kembali bahwa sejarah tidak hanya tentang peristiwa, melainkan tentang manusia dan jasa yang ditinggalkan. Melalui penghargaan ini, semangat Hari Pahlawan 2025 diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat persatuan, mengenang jasa para tokoh, dan menumbuhkan semangat membangun Indonesia ke arah yang lebih baik.
Editor : Arif Ardliyanto