SURABAYA, iNews.id - DPC Partai Demokrat Kabupaten Nganjuk memastikan solid dan menerima hasil keputusan Musyawarah Daerah (Musda) VI yang menetapkan Emil Elestianto Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim.
"Sejak ditetapkan mas Emil sebagai ketua DPD, kami tidak ada masalah, tidak ada gejolak, kami baik-baik saja, tidak ada kisruh-kisruh sebagaimana yang beredar," tegas Sekretaris DPC Demokrat Nganjuk, Endah Sri Murtini, Selasa, (5/4/2022).
Bagi Endah, penetapan wakil gubernur Jatim tersebut sebagai nahkoda Partai Demokrat Jatim telah melalui sejumlah tahapan. Termasuk pertimbangan matang dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sehingga, hasil itu tidak perlu lagi dipersolkan.
"Kontestasinya sudah selesai, sekarang waktunya kembali bekerja. Apalagi sekarang verifikasi parpol," lanjut Endah.
Endah juga menyadari, perbedaan pandangan terkait hasil musda merupakan hal yang wajar. Namun, Endah mengingatkan hal lain yang lebih penting, yakni soliditas partai menghadapi Pemilu 2024.
"Sekarang roda kepemimpinan Jatim diserahkan ke mas Emil. Seyogyanya, demi kebesaran nama partai kita perlu menatap masa depan untuk persiapan 2024," tutupnya.
Hal senada juga disampaikan anggota Fraksi Demokrat, DPRD Nganjuk, Upik Kholidah Nurlaila Rohmanningtias. Bahkan Upik merasa kaget mendengar rumor rencana mundurnya segelintir pengurus yang tidak jelas asal usulnya.
Upik memastikan, DPC Demokrat Nganjuk hingga saat ini baik-baik saja. "Kalau saya pribadi dan teman-teman di partai tidak ada itu pindah-pindah partai. Kita tegak lurus patuh sama pak ketum (ketua umum)," sambung Upik.
Sebelumnya, Ketua DPC Demokrat Nganjuk, M Fauzi Irwana juga mengungkapkan kekecewaannya usai DPP menunjuk Emil sebagai Ketua Demokrat Jatim. Fauzi menyebut, janji DPP soal Musyawarah Daerah (Musda) Jatim berjalan demokrasi hanya omong kosong.
"Kalau DPP tidak mendengarkan aspirasi di bawah, sangat potensi pengurus mundur atau pindah partai. Sebenarnya Ketum AHY baik, tapi saya kira ada pihak yang jadi begal politik, ya yang ada di sekitar Mas AHY itu yang mempengaruhi," ujarnya.
Fauzi mengatakan, DPC-DPC pendukung Bayu Airlangga tidak dijelaskan dimana letak kekurangan Menantu mantan Gubernur Jatim Soekarwo tersebut.
"Apalagi, soal jumlah dukungan juga terpaut jauh. Kita gak tahu letak Bayu tidak terpilih di mananya? Mereka mengacu ke PO, kita Musda 20 Januari, 25 DPC lawan 13 DPC itu harusnya jadi pertimbangan utama di Jatim," tegasnya.
Editor : Ali Masduki