Cetak Ahli Madya Buah Tropis, Akademi Buah Nusantara dan UPN Siapkan Kurikulum Pertama di Indonesia
Rapat kerja tersebut dihadiri jajaran pimpinan UPN, mulai dari Wakil Rektor 2 Prof. Dr. Sukendah, hingga Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Wanti Mindari dan sejumlah pakar hortikultura.
Prof. Sukendah menyebut penyusunan kurikulum ini sebagai momentum penting bagi kelahiran Program Studi Budidaya Buah ABN—program vokasi pertama di Indonesia yang fokus pada buah tropis.
“Kurikulum minimal 108 SKS dengan sekitar 35 mata kuliah harus benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan industri buah nasional,” tegas Prof. Wanti Mindari.
Para pakar menyoroti fakta bahwa Indonesia memiliki keragaman durian terbesar di Asia Tenggara, namun produksinya belum mampu bersaing dengan Thailand.
Kondisi itu menunjukkan adanya kesenjangan antara potensi alam dan kemampuan teknis SDM. Pendidikan vokasi dengan praktik lapangan yang intensif dinilai sebagai solusi paling realistis.
Melalui program ini, mahasiswa nantinya akan belajar langsung di sentra-sentra buah Nusantara, mempelajari pemuliaan varietas, pengelolaan kebun modern, pengolahan hasil panen, hingga teknologi hortikultura terbaru.
Rektor UPN Veteran Jatim, Prof. Dr. Akhmad Fauzi, menyatakan dukungannya terhadap pendirian kampus vokasional ABN. Menurutnya, inisiatif ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kebutuhan strategis bangsa.
“Hadirnya ABN menjadi model baru pendidikan vokasi berbasis potensi lokal. Ini langkah konkret untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat buah tropis dunia,” tegasnya.
Dengan adanya kurikulum vokasi yang terarah, ABN dan UPN berharap ke depan Indonesia tidak lagi hanya kaya varietas, tetapi juga kaya sumber daya manusia yang mampu memajukan industri buah secara berkelanjutan.
Editor : Arif Ardliyanto