get app
inews
Aa Text
Read Next : RS Kemenkes Surabaya Perluas Akses Layanan Kedokteran Nuklir

Layanan Darurat di Rumah Sakit Belum Optimal, 443 Tenaga Medis Ikuti Pelatihan ALERT di Surabaya

Senin, 24 November 2025 | 06:25 WIB
header img
Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, dalam kegiatan bertema “Advance in Life Saving Emergency Response and Training” di Surabaya. Foto iNewsSurabaya/arif

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pemerintah terus mempercepat pembenahan layanan kegawatdaruratan di Indonesia. Sistem penanganan emergency yang selama ini dinilai belum optimal menjadi fokus utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam upaya meningkatkan mutu layanan kesehatan di seluruh daerah.

Komitmen tersebut disampaikan Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, dalam kegiatan bertema “Advance in Life Saving Emergency Response and Training” di Surabaya. Ia menegaskan bahwa perbaikan sistem emergency tidak bisa ditunda.

“Sistem kegawatdaruratan kita harus benar-benar dioptimalkan. Kemenkes sangat serius memperbaiki layanan darurat agar pasien memperoleh pertolongan cepat dan tepat,” ujar Azhar.


Kemenkes Perkuat Sistem Kegawatdaruratan Nasional, RS di Surabaya menjadi Penggerak Pelatihan Tenaga Medis. Foto iNewsSurabaya/arif

Azhar juga menekankan pentingnya peran rumah sakit vertikal dan rumah sakit rujukan sebagai pengampu layanan kesehatan. Mereka tidak hanya memberikan layanan, tetapi juga membina dan melatih rumah sakit jejaring, terutama dalam menangani sembilan penyakit prioritas seperti kanker, jantung, hingga stroke.

“Kalau mau berkembang sendiri tanpa membina jejaring, jangan jadi rumah sakit Kemenkes,” tegasnya.

Di sisi lain, kebutuhan tenaga kesehatan di Indonesia dinilai masih jauh dari mencukupi. Plh Direktur Utama RS Kemenkes Surabaya, dr. Martha M. L. Siahaan, memaparkan bahwa keterbatasan jumlah rumah sakit dan jarak masyarakat terhadap fasilitas kesehatan menjadi tantangan terbesar.

“Jumlah rumah sakit masih tidak sebanding dengan jumlah penduduk. Banyak warga tinggal jauh dari fasilitas kesehatan, sehingga kebutuhan tenaga medis tetap sangat besar,” ujarnya dalam Symposium dan Workshop Acute Life Emergency Response Training (ALERT), Minggu (23/11/2025).

443 Peserta Ikuti Pelatihan ALERT

Pelatihan ALERT tahun ini diikuti 443 peserta, terdiri dari mahasiswa kedokteran, dokter umum, residen, perawat, hingga dokter spesialis dari berbagai bidang seperti obstetri, kardiologi, paru, dan mata.

Peserta mendapatkan pembekalan teknis serta praktik langsung mengenai penanganan keadaan kritis. Selain meningkatkan keterampilan teknis, pelatihan ini juga memperkuat kolaborasi lintas profesi agar respons dalam kasus darurat semakin cepat dan terkoordinasi.

“Kami ingin generasi muda tenaga kesehatan terus mengasah kompetensinya sebagai calon tenaga ahli masa depan,” kata dr. Martha.


Kemenkes Perkuat Sistem Kegawatdaruratan Nasional, RS di Surabaya menjadi Penggerak Pelatihan Tenaga Medis. Foto iNewsSurabaya/arif

Workshop ini turut menekankan pentingnya meningkatkan waktu respons, mulai dari tahap awal penanganan hingga proses penyelamatan akhir, termasuk dalam situasi bencana. Peningkatan kualitas SDM medis menjadi kunci mengingat tidak meratanya fasilitas kesehatan di berbagai daerah.

Robot Medis Bukan Pengganti Tenaga Kesehatan

Dari sisi teknologi medis, Dokter Spesialis Ortopedi Tulang Belakang RS Kemenkes Surabaya, dr. Luthfi Gatam, mengingatkan bahwa teknologi robotik tidak akan menggantikan peran tenaga medis.

“Robot hanyalah alat bantu. Pengoperasiannya tetap membutuhkan tenaga kesehatan yang terampil,” jelasnya.

Plh Direktur SDM, Pendidikan, dan Penelitian Kemenkes, Warno Hidayat, menambahkan bahwa pelatihan ALERT adalah bagian dari upaya pemerintah meningkatkan standar pelayanan kesehatan nasional.

“Kami mendorong RS Kemenkes Surabaya untuk segera meraih akreditasi nasional hingga paripurna. Program pelatihan seperti ini adalah langkah strategis menuju standar internasional,” ujarnya.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut