Realisasi Investasi Surabaya Tembus Rp31,3 Triliun, Ini Senjata Tarik Investor
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pemerintah Kota Surabaya memantapkan posisinya sebagai kota dengan realisasi investasi terbesar di Jawa Timur. Salah satu strategi kunci yang kini menjadi perhatian investor adalah penyusunan Investment Project Ready-to-Offer (IPRO), sebuah portofolio proyek yang telah dikurasi lengkap dengan studi pra-kelayakan.
Plt Kepala DPMPTSP Surabaya, Lasidi, menjelaskan bahwa IPRO menjadi instrumen penting untuk menarik minat investor karena berisi daftar proyek yang siap digarap. Proyek-proyek tersebut sudah melalui proses seleksi, verifikasi data, hingga kajian awal yang komprehensif.
“IPRO adalah portofolio proyek investasi yang sudah dikurasi dan siap ditawarkan. Ini memberikan kepastian dan gambaran yang lebih jelas bagi investor,” ujar Lasidi, Kamis (4/12/2025).
Hingga triwulan III atau periode Januari–September 2025, Surabaya mencatat realisasi investasi Rp31,3 triliun dari target Rp42,69 triliun. Capaian ini kembali menegaskan bahwa Surabaya masih menjadi tujuan utama investor dalam berbagai sektor produktif.
Data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menunjukkan bahwa sektor Transportasi, Pergudangan, dan Telekomunikasi menjadi penyumbang investasi terbesar di Surabaya. Sektor lainnya yang juga mendominasi ialah: Perdagangan dan Reparasi, Perumahan serta Kawasan Industri dan Perkantoran, Konstruksi dan Jasa Lainnya
Dengan dominasi tersebut, Surabaya disebut sebagai kota paling siap menyerap arus investasi besar, baik dari modal asing maupun domestik.
Selain mengejar nilai investasi tinggi, Pemkot Surabaya juga mengarahkan fokus pada investasi berkelanjutan. Surabaya menjadi salah satu Pilot City proyek transisi energi SETI, yang mengedepankan efisiensi energi, teknologi hijau, dan pembangunan rendah emisi.
Lasidi menambahkan bahwa Surabaya juga memperluas kerja sama internasional, salah satunya melalui skema sister city dengan Kitakyushu, Jepang. Kolaborasi ini meliputi investasi, teknologi lingkungan, dan modernisasi tata kota.
Untuk memberikan kepastian waktu bagi investor, Pemkot Surabaya melakukan penyederhanaan layanan perizinan. Semua petugas teknis kini ditempatkan di Mal Pelayanan Publik (MPP) Siola, agar proses berjalan lebih cepat melalui konsep one-stop service.
“Izin bisa terbit dalam 1–4 hari kerja setelah berkas lengkap. Ini untuk memastikan kenyamanan dan kepastian bagi investor,” jelas Lasidi.
Sistem perizinan daring seperti OSS dan SSW Surabaya juga semakin memudahkan investor mengurus berkas tanpa harus datang berulang-ulang.
DPMPTSP Surabaya menyediakan sejumlah kanal pendampingan untuk memastikan tidak ada investasi yang terhambat. Layanan tersebut meliputi: Klinik Investasi – pendampingan informasi dan perizinan, Lapis Lupis – penyelesaian hambatan investasi & monitoring LKPM, Pesona Buaya – layanan jemput bola perizinan bagi pelaku UMK, Si Pintar – chatbot interaktif untuk perizinan & investasi
Selain itu, Pemkot juga membentuk Tim Percepatan Investasi yang bertugas menyusun arah kebijakan, mengawal penerbitan izin, hingga memantau laporan kegiatan penanaman modal agar investasi benar-benar terealisasi.
Dengan IPRO, percepatan perizinan, dan berbagai fasilitas pendukung, Surabaya tidak hanya mencatatkan investasi terbesar di Jawa Timur, tetapi juga menjadi kota yang paling siap menyambut investasi masa depan. Mulai dari transportasi, logistik, hingga teknologi dan energi bersih, Surabaya terus memperluas peluang masuknya modal baru.
Editor : Arif Ardliyanto