Distribusi Logistik Papua Selatan Dijaga, TPK Merauke Optimalkan Layanan Pelabuhan Jelang Nataru
MERAUKE, iNewsSurabaya.id – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), denyut aktivitas logistik di wilayah Merauke mulai terasa meningkat. Arus peti kemas yang membawa kebutuhan pokok hingga logistik pendukung perayaan terus mengalir, menuntut kesiapan ekstra dari seluruh pemangku kepentingan pelabuhan.
Merespons kondisi tersebut, PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melalui Terminal Peti Kemas (TPK) Merauke melakukan berbagai langkah antisipatif agar layanan bongkar muat dan distribusi logistik tetap berjalan lancar. Fokus utama diarahkan pada kesiapan sumber daya manusia, optimalisasi peralatan, hingga penguatan infrastruktur terminal.
Selama periode Nataru, seluruh personel operasional TPK Merauke disiagakan. Pengaturan jadwal kerja dilakukan lebih fleksibel dan terukur untuk memastikan pelayanan tetap optimal meski aktivitas terminal berpotensi meningkat signifikan.
Terminal Head Peti Kemas Merauke, Muhammad Rasul Irmadani, mengatakan bahwa kesiapan peralatan menjadi salah satu perhatian utama. Seluruh fasilitas penunjang operasional terus dioptimalkan melalui perawatan rutin dan percepatan perbaikan agar tidak menghambat pelayanan.
“Perawatan preventif dan perbaikan bertahap terus kami lakukan. Selain itu, penyesuaian jam operasional juga kami terapkan sebagai langkah mitigasi untuk mencegah antrean dan keterlambatan layanan,” ujarnya.
Tak hanya fokus pada jangka pendek, TPK Merauke juga menyiapkan langkah penguatan kapasitas terminal. Beberapa di antaranya adalah peningkatan kapasitas lapangan penumpukan, rencana penambahan dua unit Rubber Tyred Gantry (RTG), serta penguatan dermaga dan perluasan area penumpukan yang telah masuk dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
Data arus peti kemas menunjukkan tren peningkatan sudah mulai terasa sejak Oktober 2025. Barang yang masuk ke Merauke didominasi kiriman dari Surabaya, terutama kebutuhan pokok dan logistik penunjang Natal dan Tahun Baru.
“Pada periode Oktober hingga November 2025, terjadi kenaikan arus peti kemas sekitar 21,7 persen dibandingkan rata-rata realisasi Januari sampai September 2025. Ini menjadi sinyal awal bahwa lonjakan Nataru memang sudah mulai terlihat,” jelas Rasul.
Hal senada disampaikan Kepala Cabang PT Tanto Intim Line Merauke, Bondan Wahyu Eko Hardianto. Ia menyebut realisasi peti kemas yang masuk ke Merauke dalam dua bulan terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan diperkirakan terus berlanjut hingga puncak Nataru.
“Kondisi ini tentu menjadi indikator positif, namun tetap membutuhkan penyesuaian operasional, khususnya terkait kapasitas tambatan kapal dan pengelolaan Container Yard,” ungkap Bondan.
Menurutnya, tantangan cuaca serta proses stripping peti kemas yang memerlukan penanganan khusus harus diantisipasi dengan manajemen yang tepat agar tidak mengganggu kelancaran aktivitas terminal.
Melalui sinergi penguatan SDM, optimalisasi peralatan, serta peningkatan kapasitas infrastruktur, TPK Merauke menegaskan komitmennya untuk menjaga kelancaran arus logistik. Upaya ini menjadi bagian penting dalam memastikan distribusi barang tetap stabil, sekaligus mendukung kebutuhan masyarakat di wilayah timur Indonesia selama momen Nataru.
Editor : Arif Ardliyanto