Profil Yuan Jodie, Mahasiswa Untag Surabaya Peraih Emas di SEA Games 2025, Berjuang Selama 15 Bulan
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Pada usia yang masih terbilang muda, 22 tahun, Yuan Jodie Hibatullah telah menorehkan cerita besar untuk Indonesia. Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya itu sukses berdiri di puncak tertinggi Asia Tenggara setelah mengantarkan Tim Nasional Indonesia meraih medali emas cabang Hockey Indoor Putra SEA Games 2025 di Bangkok, Thailand.
Ajang olahraga paling bergengsi se-Asia Tenggara tersebut berlangsung pada 13–19 Desember 2025 di Bangkok Youth Centre (Thai–Japan). Kemenangan ini bukan sekadar prestasi pribadi, melainkan juga kebanggaan bagi bangsa dan almamater Kampus Merah Putih Untag Surabaya.
Perjalanan emas Indonesia di nomor hockey indoor putra tidaklah mudah. Sejak fase penyisihan grup, tim Merah Putih tampil meyakinkan dengan menaklukkan Singapura 10–0, Thailand 6–2, dan Filipina 17–0. Meski sempat menelan kekalahan tipis 4–5 dari Malaysia, Indonesia bangkit di semifinal dengan kembali menundukkan Thailand 6–3.
Laga final kontra Malaysia pun berlangsung menegangkan. Kedua tim harus puas bermain imbang 4–4 hingga waktu normal berakhir. Penentuan juara akhirnya ditentukan lewat adu shoot-out, di mana Indonesia tampil dingin dan memastikan kemenangan 2–0. Indonesia pun keluar sebagai juara, Malaysia finis di posisi kedua, dan Thailand meraih perunggu.

Bagi Yuan, keberhasilan ini terasa sangat istimewa. Mahasiswa semester akhir Program Studi Teknik Industri Untag Surabaya tersebut merupakan salah satu atlet yang tumbuh dan berkembang dari lingkungan kampus. Sejak usia sekolah dasar, dunia olahraga sudah akrab dengannya. Namun, jalan hidupnya sebagai atlet nasional justru bermula dari keputusan sederhana saat duduk di bangku SMP.
Kala itu, Yuan pertama kali mengenal olahraga hockey melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Awalnya hanya sekadar mencoba, tetapi ketertarikan itu perlahan berubah menjadi kecintaan dan komitmen jangka panjang. Dari berbagai jenis hockey, ia menemukan kecocokan pada hockey indoor, cabang yang menuntut kecepatan, ketepatan teknik, dan kekompakan tim dalam tempo permainan yang cepat.
“Saya mengenal hockey sejak SMP. Awalnya diajak teman ikut ekstrakurikuler. Dari situ saya tertarik karena ingin mencoba olahraga baru. Ternyata saya langsung jatuh cinta, apalagi kekeluargaan di olahraga hockey ini luar biasa dan peluang berprestasinya besar,” ujar atlet asal Gresik itu, Rabu (24/12).
Perjalanan Yuan tidak lepas dari peran orang-orang di sekitarnya. Ia mengakui, sosok teman dan pelatih menjadi titik balik keseriusannya menekuni hockey. “Yang pertama mengenalkan saya ke hockey adalah Dede Bima Putra Anugrah, teman sekelas saya di SMP. Lalu yang mendorong saya untuk benar-benar serius adalah Coach Habib Rohim, yang sekarang juga menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia,” ungkapnya.
Atlet bernomor punggung 18 itu mulai menjalani latihan intensif sejak Januari 2016. Masa awal latihan menjadi tantangan tersendiri, terutama karena ia harus beradaptasi dengan teknik yang sama sekali baru. “Latihan pertama pasti masih kaku. Tantangan terberat adalah mengontrol bola dengan stik hockey, karena sebelumnya saya belum pernah bermain olahraga seperti ini,” tuturnya.
Ketekunan tersebut berbuah manis. Sebelum meraih emas SEA Games 2025, Yuan telah mengoleksi berbagai prestasi, di antaranya Juara 1 Porprov Hockey Indoor, Juara 1 Kejurnas, Juara 1 Pra-PON, hingga Juara 1 Liga Hockey Thailand 2025. Rangkaian prestasi itu mengantarkannya masuk ke level tim nasional.
Yuan pertama kali dipanggil mengikuti seleksi dan pemusatan latihan nasional pada Oktober 2024. Proses seleksi berlangsung ketat dan menguras fisik serta mental. “Banyak pemain hebat di tim. Program latihan paling berat itu lari jam 5 pagi, sangat menguras tenaga dan mental,” kenangnya.
Menuju SEA Games 2025, Yuan menjalani Training Camp (TC) selama total 15 bulan, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Semua pengorbanan itu terbayar lunas saat medali emas resmi berada di tangan.
“SEA Games ini sangat bermakna bagi saya. Lewat hockey, saya bisa membanggakan negara dan orang tua,” ucap Yuan. Sesaat setelah kemenangan diraih, ia langsung menghubungi kedua orang tuanya melalui panggilan video.
Lebih dari sekadar prestasi, Yuan masih menyimpan mimpi besar. Ia bercita-cita menjadi juara Asia, membawa Indonesia tampil di Piala Dunia, serta merasakan atmosfer kompetisi di Eropa. “Saya ingin membawa Indonesia ke World Cup. Alhamdulillah, Januari 2026 saya juga akan bermain di Liga Polandia,” ungkapnya penuh optimisme.
Menutup kisah inspiratifnya, Yuan menitipkan pesan bagi mahasiswa dan generasi muda Indonesia. “Tetap semangat dan jangan pernah menyerah. Korbankan masa muda untuk sesuatu yang berarti. Berjuanglah sungguh-sungguh agar bisa membanggakan orang tua dan negara,” pungkas atlet kebanggaan Untag Surabaya itu.
Editor : Arif Ardliyanto