SURABAYA, iNews.id - Tiga mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) menggagas bakso ikan ramah penderita diabetes.
Mereka adalah Difa Inggrayuwana dari program studi (prodi) manajemen, Yolandha Sephiani Nurhafifah dari prodi teknologi hasil perikanan serta Fina Safitri dari prodi akuakultur.
Berkat ide bisnis membuat bakso ikan ramah penderita diabetes, ketiga mahasiswi itu berkolaborasi dan berhasil membawa pulang medali perunggu di ajang kompetisi Business Plan Agritech Research and Entrepreneur Innovation (AGREETION) 2022 yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya pada beberapa pecan lalu.
Difa, salah seorang dari tim mengatakan, ide tersebut bermula dari kesadaran akan penderita diabetes yang semakin meningkat.
Namun banyak masyarakat abai dan kurang waspada terhadap cara pencegahan penyakit tersebut. Masyarakat juga dinilai masih kurang dalam mengonsumsi makanan sehat sehingga memicu penyakit diabetes dikemudian hari.
“Kami memiliki inisiatif untuk menciptakan makanan sehat yang ramah penderita diabetes berupa BAKPO (yaitu) bakso ikan sehat dengan kombinasi tepung porang dengan penyedap rasa alami,” ujar Difa.
Lebih lanjut Difa menjelaskan, bakso tersebut dibuat dari daging ikan lele yang rendah lemak dan tinggi protein serta campuran tepung porang sebagai pengganti Sodium Tripolyphosphate (STTP) yaitu bahan pengenyal sintetis yang dalam jangka panjang berbahaya bagi kesehatan konsumen.
Bakso tersebut juga menggunakan penyedap dari limbah pengolahan cakalang asap.
Meskipun terbuat dari bahan yang sehat, Difa menyebut ide bakso yang digagas oleh timnya itu dapat di bandrol dengan harga yang relatif murah yaitu 30.000. Bakso tersebut juga praktis dalam pengolahannya, karena dijual dalam bentuk frozen.
“Bakso ini, kami jual dalam bentuk frozen. Sehingga konsumen bisa mengolahnya dengan berbagai metode karena selama pandemi penjualan frozen food juga meningkat karena masyarakat menyukai sesuatu yang praktis,” tandasnya.
Editor : Ali Masduki