Lebih lanjut Darmawan menambahkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri telah merata di berbagai segmen.
Segmen wholesale yang menjadi core competence Bank Mandiri mampu tumbuh 7% secara yoy, atau mencapai Rp 549,8 triliun di akhir Maret 2022.
Di samping itu, berkat implementasi bisnis ke arah digital pertumbuhan kredit ritel Bank Mandiri juga mampu menorehkan pencapaian positif.
Tercatat hingga kuartal I 2022 total kredit ritel Bank Mandiri mencapai Rp 292,5 triliun, tumbuh signifikan 10,37% secara YoY, terutama didorong oleh segmen mikro produktif yang tumbuh 19,69% YoY dan SME yang tumbuh 10,97% YoY.
Pencapaian segmen Mikro terutama ditopang oleh penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Bank Mandiri sebesar Rp 10,49 triliun per Maret 2022.
Realisasi tersebut setara dengan 26,2% dari total plafon KUR yang ditugaskan oleh pemerintah, yakni sebesar Rp 40 triliun sepanjang tahun 2022.
"Dalam mendorong ekspansi kredit, Bank Mandiri senantiasa memprioritaskan prinsip kehati-hatian. Hasilnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kami terus membaik. NPL gross secara konsolidasi mampu dijaga pada level rendah 2,66% per Maret 2022, menurun 49 basis poin (bps) dari posisi yang sama tahun sebelumnya," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki