get app
inews
Aa Read Next : Ratusan Karang Taruna di Jatim, Gelar Perayaan Merdeka Heppiii, Guyub dan Rukun Bangun Desa

Penyakit Kuku dan Kulit Hewan dari Jawa Timur Sita Perhatian Presiden, Ini Cara Penularannya

Selasa, 10 Mei 2022 | 10:08 WIB
header img
Presiden RI Joko Widodo

JAKARTA, iNews.id - Keberadaan penyakit kuku dan kulit yang menyerang hewan membuat Presiden RI, Joko Widodo memberikan perhatian khusus. Presiden meminta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan lockdown zonasi untuk menangani kasus tersebut.

"Saya minta menteri pertanian segera dilakukan lockdown zonasi, lockdown di wilayah sehingga mutasi ternak dari satu tempat ke tempat yang lain atau pergerakan ternak dari kabupaten ke kabupaten apalagi provinsi ke provinsi betul-betul bisa dicegah," kata Jokowi.

Selain memerintahkan Mentan Yasin Limpo, Jokowi juga memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menjaga dan memantau pergerakan lockdown zonasi tersebut agar berjalan dengan baik.

"Selain tadi Kementan saya juga minta Kapolri betul-betul menjaga ini di lapangan mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mukut dan kuku. Bentuk satgas sehingga jelas nanti yang bertanggungjawab," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan penyakit mulut dan kuku di Jawa Timur tidak berbahaya bagi manusia. Menurutnya penyakit tersebut menyasar pada hewan berkuku dua.

Dia menyinggung sakit mulut dan kuku di Jatim, bukan seperti Covid-19 yang penularannya terjadi dari hewan seperti kelelawar ke manusia. "Penyakit mulut dan kuku domainnya ada di hewan. Jadi hampir tidak bisa loncat ke manusia," ujar Menkes Budi dalam Keterangan Pers Menteri Kabinet Indonesia Maju di YouTube Sekretariat Presiden.

Lebih lanjut, Budi mengatakan belum ada laporan terkait kasus penyakit mulut dan kuku menular ke manusia, apalagi anak-anak. Penyakit ini berbeda dengan penyakit kaki, mulut, tangan, umumnya menyerang anak-anak. Sebab wabah sakit yang ditemukan di Jawa Timur, justru lebih diwaspadai penularannya pada kesehatan hewan.

"Khusus virus mulut dan kuku virus ini, ada di hewan berkuku dua. Jadi sangat jarang yang melompat ke manusia, tidak perlu khawatir dari sisi kesehatan manusia ya," jelasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut