SURABAYA, iNews.id - Lama tidak terdengar bahkan publik nyaris lupa gara-gara pandemi, akhirnya Japan Fun Festival atau yang biasa disebut dengan Bunkasai JFF kembali digelar.
Acara tahunan Prodi Sastra Jepang Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya dan menjadi daya tarik generasi milenial ini seolah menjadi oase dipadang pasir.
Maklum saja, selama dua tahun yaitu 2020 dan 2021, kegiatan campuran dari dua budaya Indonesia dan Jepang tersebut berhenti total.
Bunkasai JFF dengan tema “Taikai Matsuri; Jibun migaki ni chōsen shiyou, seiseidōdō to kisoiaou yang berarti “Festival Perlombaan; Mari asah diri kita dengan berlomba untuk menjadi yang terbaik dengan cara sportif” inipun cukup meriah.
Lapangan Merah PENS, ITS Sukolilo yang menjadi lokasi acara tampak padat. Jumlah pengunjung diperkirakan mencapai sekitar 1500 orang. Bahkan peserta lomba keseluruhan juga cukup banyak, sekitar 200 peserta.
Booth-booth dan pegiat budaya Jepang, serta Guest star Seaberry, HT-ONE dan Kiseki Band yang turut memeriahkan acara JFF tahun ini.
Kemeriahan Bunkasai JFF semakin gahar dengan dihelarnya lomba coswalk. Banyak cosplayer di Surabaya maupun di luar Surabaya mewarnai sepanjang acara.
Rektor Unitomo, Siti Marwiyah mengatakan Japan Fun Festival merupakan kolaborasi antara Unitomo dan PENS. Menurutnya, Bunkasai adalah sebuah kegiatan yang sangat luar biasa dan merupakan bagian dari wujud persahabatan antara Unitomo dengan pihak konsulat Jepang di Surabaya. Dimana keduanya menampilakan seni, budaya dan sastra.
"Yang dirasa perlu diketahui oleh masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu Dekan Fakultas Sastra Universitas Dr Soetomo, Cicilia Tantri Suryawati menuturkan, bahwa Bunkasai ini sesuai dengan kurikulum merdeka belajar. Karena ada faktor kerjasama yang sangat dipentingkan.
"Saat sekarang ini tidak bisa melakukan kegiatan sendiri, bagaimanapun jika ingin maju kita harus bisa bergandengan tangan atau berkolaborasi. Karena di satu sisi kita memiliki kelebihan, namun kita di satu sisi juga memiliki kekurangan," tuturnya.
"Begitu pula sang patner pasti juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu bersama mengisi kekurangan dengan kelebihan dari masing-masing pihak agar bisa tumbuh berkembang bersama. Karena itulah Unitomo dan PENS bekerja sama," tandasnya.
Acara JFF ini dibuka oleh Konsul Jenderal Jepang di Surabaya TAKEYAMA Kenichi, Rektor Unitomo Siti Marwiyah, dan Direktur PENS Aliridho Barakbah.
Terdapat juga penampilan Chanoyu (upacara minum teh) Unitomo dan Kendo (seni bela diri Jepang) Unitomo.
Editor : Ali Masduki