get app
inews
Aa Read Next : Konser Spektakuler Guncang Unesa, Dewa 19 Jadi Magnet Utama

Globalisasi atau Glokalisasi? Pendidikan Tinggi Berbasis Agama Jawa Timur

Selasa, 07 Juni 2022 | 13:42 WIB
header img
Zuni Eka Tiyas Rifayanti

Globalisasi dan evolusi ekonomi berbasis pengetahuan telah menyebabkan perubahan karakter dan fungsi pendidikan tinggi di sebagian besar negara di seluruh dunia. Globalisasi memberikan dampak positif maupun negatif khususnya dalam perkembangan pembelajaran berbasis ICT, dengan berkembangnya pembelajaran berbasis ICT menjadikan pendidikan tinggi mampu membuat perubahan yang signifikan untuk mengikuti tren perkembangan tersebut.

Namun, dampak globalisasi pada universitas tidak seragam praktiknya seperti dalm bidang bisnis telah diadopsi untuk mengatasi persaingan di pasar global. Tekanan untuk merestrukturisasi dan mereformasi pendidikan tinggi terutama berasal dari tumbuhnya harapan dan tuntutan pemangku kepentingan yang berbeda dalam masyarakat. Dapat penulis contohkan dalam hal tingkat akreditasi sebuah perguruan tinggi , baik akreditasi tingkat nasional dan tingkat internasional.

Banyak perguruan tinggi di Indonesia berlomba lomba meningkatkan kualitas perguruan tingginya menjadi perguruan tinggi yang terakreditasi unggul dalam peringkat nasional dan mampu terakreditasi ditingkat nasional salah satunya dengan ISO. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan masyrakat terhadap label kualitas perguruantinggi tersebut untuk dijadikan rujukan menempuh pendidikan.

Persaingan yang sangat ketat untuk mencapai tingkat pemeringkatan dalam anugrah kampus unggul di tingkat nasional setiap tahun pemerintahan mengadakan pengisian data AKU di tiap perguruan tinggi, PT di Indonesia pun diberikan waktu untuk memperbaiki serta mengikuti penilaian yaitu akreditasi nasional untuk menentukan tingkat penilaian kualitas dari Perguruan tinggi tersebut. Tidak dipungkiri selain untuk menjadikan gengsi tersendiri dari pemeringkatan tersebut juga sebagai ajang untuk memprmosikan Perguaruan Tingginya sebagai ajang pencarian mahasiswa baru, tak helak banyanya brosur maupun iklan untuk melakukan promosi kampus mengedepankan status akreditasi Perguruan Tinggi tersebut. 

At a glance, globalization has three major impacts on education. First of all, in financial terms, most governments have to control the growth of public funding and to explore alternative sources to finance education particularly when education is massified (Welch, 1998; Tai, 2000).  Menaggapi hal tersebut bahwasanya globalisasi memiliki dampak besar bagi pendidikan. Salah satunya di keuangan, sebagian besar pemerintah harus mengontrol pertumbuhan pendanaan publik dan untuk mengeksplorasi sumber-sumber alternatif untuk membiayai pendidikan khususnya ketika pendidikan bersifat massif. Dapat penulis kaitkan dalam Perguruan Tinggi swasta di Indonesia, yang sebagaian besar pendanaan untuk menunjang terjadinya keberlangsungan pendidikan di butuhkan sumber dana internal institusi tersebut melalui pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa, dan sumber dana yayasan.

Akan tetapi pemerintah juga memberikan dana hibah dapat dicontohkan yaitu dana hibah penelitian dan pengabdian, dimana para dosen di perguruan tinggi baik negeri dan swasta diberikan kesempatan yang sama untuk melakukan pengusulan proposal hibah dan di sesuaikan dengna klaster perguruan tinggi masing masing. Diharapkan dengan adanya dana hibah tersebut mampu memberikan motivasi dan support anggaran untuk menuju kompetensi SDM PT yang sejahtera. PT di Indonesia sudah banyak yang menjadikan PT nya sebagai PT berbasis reaset hal ini dilakukan salah satunya untuk meningkatkan klaster perguruan tinggi tersebut.

Data Knowledge  Economic  Index yang  dikeluarkan  oleh  Bank  Dunia,  Misalnya, Indonesia  menempati  peringkat  91  (dari  137  Negara)  dan  termasuk  berada  pada kelompok    Negara  yang    tidak    memperlihatkan    kemajuan    sejak    tahun    1995. Sementara  itu,  data  yang  dikeluarkan Global  Economic  Forum, Indonesia  menempati urutan  54  dari  131  negara Dampak  globalisasi  bersifat  multidimensional;  hal   ini  juga  terasa  dalam bidang  pendidikan  terutama  pendidikan  tinggi  yang  secara  langsung  berinteraksi dengan  komunitas  internasional.  

Secara  spesifik,  globalisasi  mendorong  terjadinya perubahan  peran  institusi  pendidikan  tinggi.  Peran  sebagai  institusi  pembelajaran tradisional   tidak   dapat   dipertahankan   lagi   dan   perlu   diubah  menjadi   institusi pencipta  pengetahuan.  Sementara  itu,  perencanaan  yang  dibuat  secara  acak  (by accident)  harus  diubah  menjadi  perencanaan  strategis  (by  design).  Ditinjau  dari  sudut tantangan    maka    pendekatan    komparatif    harus    diubah    menjadi    pendekatan kompetitif.

Pendidikan Tinggi  di Indonesia  saat  ini diselenggarakan  oleh  lebih  dari  4252  PT,  yang  meliputi  Universitas  (538),  Institut (128), Sekolah Tinggi (2240), Politehnik (241), Akademi (1105). 2 Secara keseluruhan, PT tersebut menampung 4.987.7403. pada tulisan kali ini merujuk dari perkembangan dampak globalisasi bagi PT berbasis agama hal hal apa yang tetap di pertahankan untuk menerapkan glokalisasi yang ada pada PT tersebut. 

Beberapa Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia ada PT berbasis agama, dalam tulisan kali ini penulis megambil sampel PT berbasis agama diwilayah Jawa Timur diantaranya adalah Universitas Hasyim Asy’ari Jombang, Universitas Nahdlotul Ulama Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Gersik, STITNU Alhikmah Mojokerto, dan STAI Al-Ahzar Menganti. Dari beberapa universitas yang penulis pilih tersebut , ada satu hal yang akan penulis gali mengenai penerapan kurikulum dalam menghadapi globalisasi.

Data yang didapat dari PT tersebut bahwasanya memiliki ciri khas dari kurikulum PT bisa di jawabrakan dalam hal ini Universitas Hasyim Asy’ari Jombang menerapkan kurikulum berbasis PT berupa pengaplikasian dalam mata kuliah religius Matkul Pemikiran hadrotus syekh Hasyim Asyari,  Universitas Nahdlotul Ulama Sidoarjo menerapkan kurikulum berbasis PT berupa Religious campus with entrepreneurship dan Aswaja Ahlussunnah wal jamaah, Universitas Muhammadiyah Gersik, menerapkan kurikulum berbasis PT berupa Kewirausahaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan, STITNU Alhikmah Mojokerto menerapkan kurikulum berbasis PT berupa matakuliah Tasawuf dan Aswaja.

Berdasarkan implementasi kurikulum berbasis ciri khas PT tersebut dapat penulis simpulkan bahwa salah satu ide glokalisasi PT yang bisa di implementasikan mengingat dampak globalisasi yang lagi marak terjadi.

Penulis :

Zuni Eka Tiyas Rifayanti
Mahasiswa S3 Dikdas Universitas Negeri Surabaya
Dosen STKIP Bina Insan Mandiri

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut