Sementara itu, Direktur Utama PT ATM, Thiono, mengatakan jika perusahan yang bergerak dalam bidang pertanian tersebut siap memperluas lahan hingga 600 hektare pada Agustus 2022 mendatang.
PT ATM juga mempersiapkan pupuk nabati untuk penggunaan internal. Salah satunya di wilayah Bojonegoro.
"Kami juga tengah mempersiapkan pupuk nabati sendiri bagi lahan-lahan yang kami kelola," terang Thiono didampingi Direktur Teknik PT ATM, Djoko.
Kehadiran PT ATM sendiri merupakan salah satu bentuk dukungan ketahanan pangan dalam negeri.
Terlebih, baru-baru ini Pemerintah RI berupaya meningkatkan produksi beras pasca BUMN Cina menyambangi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo guna membicarakan permintaan ekspor. Tak tanggung-tanggung, China membutuhkan 2,5 juta ton setiap tahun.
Indonesia sendiri selama ini tidak pernah melakukan impor beras. Karena Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam negeri telah dapat terpenuhi.
Jumlah stok beras di gudang seluruh Indonesia mencapai 1 juta ton hingga 1,5 juta ton. Stok dipastikan terus meningkat karena Bulog masih akan terus menyerap hasil panen petani.
Melihat peluang tersebut, PT ATM optimistis varian padi Japonica atau Padi Jepang akan menjadi salah satu diversifikasi ragam penguat ketahan pangan
Editor : Ali Masduki