Kemudian, Untari juga berharap ada proses regenerasi yang disiapkan melalui anak-anak muda di KPRI.
"Kalau di Dekopin, saya menyiapkan 5 juta milenial berkoperasi melalui film. Di bali sudah kick off film dengan judul 'Mentari Kembar. Sedangkan di Jatim dengan judul 'Diplomasi Teko. Kami bekerjasama dengan Kinarya Coop," katanya.
Diplomasi Teko menceritakan tentang bagaimana kopi di Lereng Gunung Bromo.
Seorang anak perempuan tidak bisa kuliah keluar negeri, akhirnya harus membantu bapaknya merawat kopi.
"Kita mengangkat kopi Jawa Timur," jelasnya.
"Yang jadi kreator adalah anak-anak muda, dan nanti disitu sekaligus membranding UKM-UKM yang ada di Jawa Timur. Kemarin sudah audisi ada sekitar 600 orang yang ikut dan ini akan terus berjalan, anak-anak OSIS, anak-anak pelajar Nahdlatul Ulama, pelajar Muhammadiyah, anak-anak TMP kemudian Duta Pancasila. Ini saya ajak untuk menyiapkan diri dalam rangka bisa memimpin koperasi-koperasi di berbagai segmen. Paling mereka saya didik sejak sekarang," imbuhnya.
Untari juga mengajak koperasi untuk mandiri.
"Negara memang harus membantu, terutama untuk perizinan, dan untuk bersifat permodalan bergulir. Tapi kemandiriannya dalam upaya membentuk organisasi ini menjadi bagian yang sangat penting agar kita mampu berdiri sendiri," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki