SURABAYA, iNews.id - Menggaet lawan jenis yang ditaksir, beragam taktik dan cara bakal dimainkan oleh seseorang. Ada yang menggunakan guna-guna hingga mendatangi dukun agar orang yang ditaksir klepek-klepek.
Namun bagi masyarakat Bugis Sulawesi Selatan, mereka tidak perlu ke dukun. Untuk mendapatkan sang belahan jiwa, orang Bugis bisa melakukannya sendiri, karena mereka sudah diwarisi oleh para leluhurnya berupa mantra bernama 'Cenning rara'.
Cenning rara dalam bahasa Bugis-Makassar diartikan sebagai “wajah yang manis”. Selain digunakan untuk memikat lawan jenis, mantra warisan leluhur ini diyakini bisa membuat awet muda.
Cenning rara merupakan prosesi untuk mengeluarkan aura dalam diri, sehingga telah menjadi sebuah kepercayaan bahwa dengan menggunakan mantra ini akan mempermudah jodoh datang.
Cenning rara sendiri berasal dari kata cenning yang berarti manis dan cendra atau cendrara yang berarti bulan atau matahari yang hakekatnya adalah cahaya. Apalagi bulan dalam konteks masyarakat Bugis merupakan puncak keindahan alam.
Saat memakai mantra tersebut, masyarakat setempat percaya bahwa si jiwa pengguna akan semakin dekat dengan sosok yang dijadikan sasaran. Tentu saja ini sebagai usaha mendekatkan diri agar pujaan hati bisa takluk.
Tapi perlu diingat, dalam menggunakan cenning rara juga memperhatikan banyak hal. Misalnya saja akal sehat, nafsu, emosu, watak, maupun naluri.
Selain semua itu harus dipenuhi, pengguna juga harus mampu mengendalikannya dengan baik. Lebih lanjut ada beberapa hal yang diyakini dapat membuat mantra cenning rara manjur.
Misalnya saja unsur keyakinan, pengguna wajib yakin dan percaya ketika menggunakan cenning rara. Lalu, pengguna sebaiknya memperhatikan kondisi jiwa dari sasaran.
Jika kondisi jiwa lemah, cenning rara akan bekerja lebih baik. Begitu pula sebaliknya.
Lantas bagaimana rangkaian kalimat dari mantra cenning rara untuk memikat lawan jenis?
"Eru mata siduppa mata
Iya'pa naewa siduppa mata namanyameng attinna
Laku ba'ra ba'ra sai
ba'ra na daeng sijalling
kuni jalling kuni toa
ku ni pasa'la rinringang
ata karaeng memmuji ngaseng
Anging lao anging rewe matuppu sepe-sepe
palettukengnga uddanikko lao ri (nama sasaran)
narekko mattinroi teddurekka, narekko motoi obbirengnga
narekko ciyai lao, iya pa lao"
Di samping membaca mantra, pengguna juga perlu memenuhi syarat-syarat, termasuk menjaga kebersihan jasmani serta rohani. Ada pula ritual dan tata cara tertentu yang wajib dilaksanakan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait