Sementara itu, Edy SUprianto Pelatih JuJitsu Sekolah Wijaya Putra mengatakan, untuk menjadi atlet tidak semudah yang dibayangkan. Untuk menvcari atlet tidak mudah, apalagi tidak semua lokasi latihan memiliki fasilitas sebagai atlet. “Kebetulan di Sekolah Wijaya Putra memiliki sarana dan pra sarana memadahi. Jadi lebih mudah mencetak atlet,” ujarnya.
Edy menuturkan, untuk mendapatkan atlet yang berkualitas, proses latihan tidak hanya dilakukan di sekolah. Dirinya juga mengajak latihan atlet ke luar sekolah, supaya mereka tidak bosan untuk mengembangkan kemampuan, sebagai atlet. “Memompa semangat anak itu yang sulit. Makanya harus ada variasi dalam memberikan porsi latihan,” papar dia.
Dalam Porprov kali ini, Edy berharap supaya anak didiknya bisa lolos dan meraih prestasi terbaik. Pasalnya, mereka membawa nama baik Kota Surabaya, juga sekolah Wijaya Putra yang menjadi tempat mengenyam pendidikan. “Semoga bisa lolos sampai ke PON. Saya yakin anak-anak mampu meraih prestasi,” jelasnya.
Sementara itu, Sekolah Wijaya Putra menjadi sekolah yang aktif melaksanakan kegiatan latihan beladiri JuJitsu untuk siswa Sekolah Menengah Atas. Bela diri ini menjadi ekstrakurikuler yang berfungsi untuk membina dan mengembangkan secara optimal bakat dan minat yang dimiliki siswa. Ekstrakurikuler sendiri memiliki fungsi yang baik untuk sarana ekspresi siswa di sekolah itu sendiri. Dari teori tersebut dapat disimpulkan Harapan sekolah siswa dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler untuk mengasah bakat di dunia olahraga JuJitsu.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait