Ayu menambahkan, seiring dengan terus meluasnya infrastruktur jaringan data 4G milik XL Axiata di seluruh Indonesia, yang sebagian di antaranya juga menjangkau area pedesaan, manajemen XL Axiata berharap bisa ikut serta mendukung masyarakat desa beradaptasi dengan digitalisasi di berbagai bidang, terutama sektor ekonomi produktif dan sosial.
Untuk itu, XL Axiata berharap melalui donasi laptop dan akses internet ini, bisa mendorong peningkatan literasi digital masyarakat desa.
Menurut Ayu, pondok pesantren dipilih menjadi mitra penerima donasi dengan pertimbangan keberadaan mereka yang berada di tengah-tengah masyarakat pedesaan.
Kultur pondok pesantren sangat erat dengan kehidupan masyarakat pedesaan, karena baik santri dan pengajar biasanya juga berasal dari masyarakat desa.
Selain itu, pondok pesantren penerima donasi laptop juga berkomitmen untuk menjadi pendamping masyarakat desa sekitar pondok untuk mengadopsi teknologi digital untuk berbagai kebutuhan produktif.
“Dalam hitungan kami, ada sekitar 50 ribu orang yang secara langsung atau tidak langsung akan menerima manfaat. Mereka terdiri dari para pengasuh dan santri pondok pesantren penerima donasi, serta masyarakat pedesaan yang terlibat dalam program digitalisasi lewat masing-masing pondok pesantren. Sebagian besar dipergunakan untuk pengembangan keahlian digital para santri, seperti antara lain pelatihan pembuatan web, editing video, dan implementasi konten digital lainnya,” imbuh Ayu
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait