Terpikat Film KKN Desa Penari, KKN UM Surabaya Gaungkan Lokalitas, Gender dan Desa Wisata

Ali Masduki
Pelepasan mahasiswa KKN UM Surabaya tahun 2022, di Gedung At-Tauhid lt.13 UM Surabaya, Rabu (20/7/ 2022). Foto: Dok UMSurabaya)

SURABAYA, iNews.id - Film KKN di Desa Penari menarik perhatian Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. 

Bahkan, kisah film horor dan pesan-pesan moral dalam itu menginspirasi UM Surabaya dan dijadikan tema dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun ini.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Dede Nasrullah menjelaskan, bahwa tema yang diangkat terinspirasi dari KKN di Desa Penari yang akhirnya melahirkan sebuah gagasan yang mengaitkan program KKN mahasiswa dengan tema lokalitas, gender dan desa wisata.

“Sebenarnya tidak hanya 3, KKN tahun ini memiliki 9 tema fokus kegiatan dan semuanya itu masalah krusial di masyarakat,” kata Dede, Rabu (20/7/22).

 

Sembilan

tema itu diantaranya inovasi pendidikan, pemberantasan dan pencegahan stunting, akses identitas kependudukan, pengembangan literasi, desa wisata (pengembangan dan eksplorasi), pendampingan buruh migran, pendampingan ekonomi dan lingkungan pesisir, penerapan Inovasi Teknologi (TTG) dan gerakan anti korupsi.

“Beberapa lokalitas yang ada di film Desa Penari banyak dicari oleh orang, salah satunya adalah Banyurowo yang saat ini menjadi desa wisata. Itu juga salah satu yang menginspirasi,” ujarnya.

Menurut Dede, desa wisata saat ini telah menjadi alternatif dalam pembangunan ekonomi lokal yang diterapkan di berbagai daerah.

“Berwisata di desa, kini telah menjadi pilihan tersendiri bagi wisatawan. Wisatawan menggemari tempat wisata di desa tidak hanya menyajikan keindahan alamnya saja tetapi juga dapat berinteraksi dengan masyarakat lokal," terangnya.

Ia sangat berharap pelaksanaan KKN ini dapat melakukan pengembangan dan eksplorasi sumberdaya alam yang ada pada suatu wilayah hingga dapat menjadi satu tujuan wisata yang menyerap wisatawan.

Tak hanya itu, Dede juga berpesan kepada ratusan mahasiswa yang mengikuti KKN tahun in agar menjaga sikap khususnya menghormati adat istiadat di suatu daerah, membaur dengan masyarakat sekitar, dan kompak dengan sesama kelompok.

“Penting sebagai pendatang kita menghargai dan menghormati setiap adat istiadat yang dijunjung di setiap daerah, jangan sampai cerita di film KKN Desa Penari terjadi di KKN UM Surabaya karena permasalahan adat istiadat ,” tegas Dede.

Sementara ituRektor UM Surabaya Sukadiono mengatakan, di tahun 2022 ini KKN UM Surabaya mengambil tema besar "Bangkit dan Berkarya Menuju Masyarakat Berdaya".

"Selain permasalahan pendidikan dan ekonomi, dalam pelaksanaan KKN ini kami juga mengusung berbagai program untuk penuntasan masalah stunting, terlebih di Jawa timur angka stunting masih tinggi," jelas Suko.

Ia berharap mahasiswa KKN UM Surabaya yang dilepas hari ini akan memberikan kontribusi besar di tengah masyarakat pasca pandemi. Khususnya ide gagasan nyata untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

Suko juga menambahkan, bahwa KKN UM Surabaya tahun ini tersebar di Papua, Makassar dan 6 Kabupaten di Jawa Timur diantaranya Lamongan, Bojonegoro, Jombang, Lumajang dan Pamekasan Madura.

Diketahui, Film KKN Di Desa Penari baru-baru ini sukses menjadi film horor Indonesia terlaris sepanjang masa. Film ini berhasil mencapai 9,3 juta penonton sejak tayang perdana pada 30 April 2022.

Angka itu sebanding dengan kualitas film KKN di Desa Penari yang hadir dengan visual memanjakan mata, teror horor yang kuat, aktor dan aktris dengan jam terbang tinggi, hingga banyaknya pesan moral yang didapat dari film tersebut.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network