JAKARTA, iNews.id – Pembunuhan berencana di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo menjadi bola panas. Pejabat-pejabat penting disinyalir terlibat, termasuk AKP Rita yang menjadi sorotan masyarakat dalam pusaran terjadinya pembunuhan.
AKP Rita Yuliana memang beberapa hari ini menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, Polwan cantik tersebut ikut terseret kasus pemberitaan baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo, yang mengakibatkan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas ditembak oleh Bharada E. Bahkan, AKP Rita disebut mundur dari Korps Bhayangkara. Kabar tersebut menyusul masifnya pemberitaan terhadap dirinya.
Lulusan Akademi Polisi (Akpol) 2013 itu ternyata dimutasi ke Polda Metro Jaya pada akhir 2021. Sebagai anak buah Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, AKP Rita kini menjabat Panit 1 Subdit Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya.
Mutasi AKP Rita tersebut tertuang lewat Surat Telegram Kapolri dengan Nomor: ST/2604/XII/KEP.2021 yang dikeluarkan pada 24 Desember 2021.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan juga membenarkan bahwa AKP Rita saat ini bertugas di Polda Metro Jaya. "Iya (masih anggota aktif Polda Metro Jaya)," ujar Zulpan saat dikonfirmasi wartawan beberapa waktu lalu.
Melansir situs Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jumat (22/7/2022), tugas anggota Ditreskrimsus adalah melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana khusus, antara lain tindak pidana ekonomi, korupsi, dan tindak pidana tertentu di daerah hukum Polda Metro Jaya; pelaksanaan pengawasan penyidikan tindak pidana khusus di lingkungan Polda Metro Jaya dan lain sebagainya.
AKP Rita Yuliana mengawali tugasnya dengan berdinas di Polda DIY. Polwan yang mempunyai paras cantik ini bertugas pada bagian Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di Gunungkidul.
Selanjutnya pada tahun 2018, AKP Rita pernah menjadi wakil Polri yang mendapat beasiswa International Law Enforcement Liaison Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU) Beijing, China.
Rita menorehkan prestasi dengan mendapatkan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK). HSK adalah ujian standardisasi kemahiran berbahasa Mandarin bagi penutur asing yang hanya ditargetkan mencapai HSK level 3.
Namun, dia justru mendapatkan HSK level 4. Selain pernah menjabat Kasat Lantas Polres Lombok Timur, Rita juga pernah menjabat di Subdit IV Ditreskrimum Polda NTB. Saat bertugas di Subdit IV Ditreskrimum, dia berhasil mengungkap kasus striptis Metzo di kawasan pariwisata Senggigi.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait