Wawan menuturkan, meski demikian jumlah angka daerah rawan krisis air bersih bisa berubah sewaktu waktu. Itu karena, data di ambil dari data tahun 2021 lalu. Dan data pada tahun ini, BPBD Lumajang masih menunggu dan melakukan pendataan dari desa-desa.
"Untuk data kita sementara mengacu ke data tahun 2021, karena data yang baru dari desa-desa masih dilakukan pendataan, apakah ada pengurangan atau penambahan jumlah Desa atau Kecamatan" ujarnya.
Untuk menanggulangi krisis air yang terjadi di Lumajang, imbuh Wawan, BPBD Lumajang sudah menyiapkan 4 truk tangki dengan kapasitas masing masing truk 5000 liter. Nantinya keempat truk tersebut, akan melakukan droping air bersih ke sejumlah daerah yang membutuhkan. Dengan demikian, diharapkan bisa membantu kebutuhan air bersih masyarakat yang berada di 7 kecamatan tersebut.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait