Alumnus Kimia Universitas Diponegoro Semarang ini menjelaskan, jika terdapat banyak mikroplastik dalam sebuah perairan yang tercemar logam berat, maka akan menimbulkan double efek.
"Karena mikroplastik akan menyerap logam berat dan kemudian pindah ke tubuh ikan lalu ke tubuh manusia, maka tubuh manusia akan menerima efek bahaya mikroplastik sekaligus logam berat yang menempel di mikroplastik," terangnya.
Sementara itu Aktivis Spora Institut Palembang Asmaran Dani, menjelaskan bahwa jenis-jenis polimer yang ditemukan di Sungai Musi mengancam kesehatan manusia. Apalagi air sungai Musi digunakan untuk bahan baku air minum.
“Dengan ditemukannya 6 jenis polimer mikroplastik di sungai Musi akan menjadi masalah serius. Karena air sungai digunakan sebagai bahan baku air minum dan habitat bagi beragam jenis ikan, apalagi sudah ditemukan mikroplastik dalam tubuh ikan yang menjadi konsumsi bagi masyarakat Palembang,” ungkapnya.
Untuk itu, para pegiat lingkungan mendorong upaya-upaya stakeholder Sungai Musi untuk mengambil peran memulihkan ekosistem Sungai Musi dari pencemaran Mikroplastik.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait