Penampakan Pasukan Jihad Islam Palestina yang Ditakuti Tentara Israel

Reuters, Sindonews
Inilah penampakan Pasukan Jihad Islam Palestina. Foto/Sindonews/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

SURABAYA, iNews.id - Inilah penampakan Pasukan Jihad Islam Palestina yang ditakuti tentara Israel.

Jihad Islam Palestina didirikan pada tahun 1981 oleh mahasiswa Palestina di Mesir dengan tujuan mendirikan negara Palestina di Tepi Barat yang diduduki, Gaza dan daerah lain yang sekarang disebut Israel. 

Jihad Islam adalah yang lebih kecil dari dua kelompok utama Palestina di Jalur Gaza, dan kalah jumlah dengan kelompok Hamas yang memerintah.

Sebagaimana diketahui, konflik antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir. 

Israel telah berulang kali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 15 orang termasuk seorang komandan gerakan Jihad Islam Palestina yang menjadi sasaran pada hari Jumat (5/8/2022).

Ibrahim Fraihat dari Institut Doha kepada Al Jazeera mengatakan, Jihad Islam dikenal menentang proses perdamaian dan pendekatan negosiasi dengan Israel. Ini mengadopsi perjuangan bersenjata melawan pendudukan Israel seperti Hamas. Jihad Islam adalah sekutu yang sangat dekat dengan Iran. 

"Karena hubungannya dengan Iran, kami melihat salah satu penyebab serangan Israel,” katanya, Sabtu, 6 Agustus 2022.

Meskipun tidak memiliki roket jarak jauh seperti Hamas, kelompok yang mengatur Gaza, PIJ memang memiliki gudang senjata kecil, mortir, roket dan rudal anti-tank yang signifikan, dan sayap bersenjata aktif yang disebut Brigade al-Quds.

Jihad Islam Palestina telah menjadi kekuatan pendorong dalam konfrontasi dengan pasukan Israel. Serangan udara hari Jumat menewaskan Taysir al-Jabari, seorang tokoh senior dan komandan wilayah utara gerakan itu.

Keanggotaan PIJ sulit dipastikan dengan perkiraan dari tahun lalu berkisar dari sekitar 1.000 pejuang hingga beberapa ribu, menurut World Factbook CIA.

Baik Hamas, yang telah berperang lima kali dengan Israel sejak 2009, dan PIJ terdaftar sebagai “organisasi teroris” oleh Barat. Keduanya mendapatkan dana dan senjata dari Iran, dimana pemimpin PIJ Ziad al-Nakhalah bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada hari penyerangan.

Tidak seperti Hamas, PIJ menolak untuk mengikuti pemilu dan tampaknya tidak memiliki ambisi untuk membentuk pemerintahan di Gaza atau Tepi Barat.

(Foto/Sindonews/REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network