SURABAYA, iNews.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi serius menyelesaikan amsalh-lasahan yang muncul di masyarakat. Eri meminta Lurah dan Camat bisa menggelar pertemuan rutin dengan Kader Surabaya Hebat (KSH) di setiap wilayah.
Pertemuan rutin tersebut diharapkan dapat menyelesaikan setiap kendala yang ditemui oleh Kader Surabaya Hebat di lapangan. "Saya harapkan Lurah dapat bertemu KSH seminggu sekali. Tanyakan ada kendala apa. Kemudian, Camat juga bisa menggelar pertemuan dua minggu sekali dengan KSH," kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Ia menyampaikan, bahwa intervensi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kepada warganya akan lebih sempurna jika dibantu oleh KSH. Sebab, KSH dinilai lebih mengetahui kondisi dan keadaan masyarakat di setiap wilayahnya. "Akan lebih valid jika KSH yang memberikan data. Karena saya lebih percaya jika data itu berasal dari masyarakat Surabaya (KSH), dibanding kami menggunakan konsultan dan surveyor," ujar dia.
Sejak tanggal 20 Juni hingga 25 Agustus 2022, Wali Kota Eri Cahyadi bersama Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya, Rini Indriyani serta Perangkat Daerah (PD) terkait, menggelar pertemuan langsung bersama KSH. Pertemuan itu dilakukannya secara bergantian dan marathon dengan KSH di setiap wilayah Surabaya.
"Kenapa saya kumpulkan KSH? Karena kulo (saya) ingin dibantu KSH memberikan informasi. Insyaallah dengan pemkot dibantu data oleh KSH, Surabaya akan menjadi kota yang lebih sejahtera dan makmur," terangnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga memastikan, bahwa aplikasi Sayang Warga yang digunakan KSH mendata, akan terus disempurnakan. Sejumlah masukan maupun kendala yang disampaikan KSH akan terus dijadikannya evaluasi untuk perbaikan-perbaikan ke depannya.
"Karena dulu aplikasinya lama muter, kemudian disempurnakan menjadi Aplikasi (Sayang Warga) .34. Aplikasi inilah yang Alhamdulillah digunakan teman-teman (KSH) itu sudah lancar," ungkap dia.
Di samping itu, Wali Kota Eri Cahyadi juga menyebutkan, bahwa dalam aplikasi Sayang Warga yang terbaru, ia telah meminta agar KSH lebih dipermudah saat melakukan pendataan. Seperti misalnya, KSH hanya mengisi kolom Iya atau Tidak. Sedangkan untuk isian kolom yang lain, selanjutnya dapat dilakukan oleh Kepala Puskesmas maupun Lurah dan Camat. "Inilah yang kemudian dinamakan gotong-royong," pungkas dia
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait