Lebih lanjut, Hebi menerangkan, IPAL komunal diharapkan bisa membantu masyarakat untuk meminimalisir limbah rumah rumah tangga yang langsung terbuang ke sungai. Karena, surfaktan (senyawa kimia) sebagai bahan baku dari deterjen dan sabun, jika masuk ke sungai saat ada turbulensi, maka akan menyebabkan timbulnya busa di sungai.
“Yang menggunakan sabun, deterjen dan lainnya, semuanya masuk ke selokan dan mengalir ke sungai. Seharusnya, harus diolah dulu, agar tidak menimbulkan busa di sungai,” terang dia.
Ia tak memungkiri, jika masyarakat mengaku kesulitan mencari lahan untuk penempatan IPAL Komunal. Ia menyarankan, agar penempatan IPAL komunal bisa digunakan di bawah jalan untuk pengolahan limbah. “Tentunya kami memerlukan kolaborasi dengan warga, agar masalah ini segera teratasi,” ujar dia.
Dalam perhelatan SSC tahun 2022, Pemkot Surabaya turut menggandeng perguruan tinggi di Kota Pahlawan. Sebab, para mahasiswa akan dilibatkan langsung menjadi bagian dari Event Organizer (EO) atau pengelola suatu kegiatan (Mengorganisir Acara) untuk membantu pengecekan data.
“Karena terkadang data awal yang kita dapat tidak sesuai dengan yang dituliskan, maka mereka dilibatkan untuk melakukan pendataan agar mempermudah penilaian. Kami berharap masyarakat memiliki inovasi, serta bisa memaksimalkan pengembangan teknologi pada aplikasi buatan Pemkot Surabaya. Dalam hal ini masuk kedalam kategori Smart,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait