Fasilitas yang disediakan untuk mendukung kegiatan tersebut adalah meeting room, lab komputer, co working space, amphitheater, dan workshop, perpustakaan, studio foto.
Sedangkan untuk konsep bangunannya sendiri, Gabriel ingin menampilkan ekspresi dan impresi dari karakter sociopreneur dan jiwa Surabaya secara simbolik melalui bentuk dan juga ruangnya. Uniknya bentuk bangunannya segitiga yang artinya proses perlahan menuju 1 titik.
Ia melanjutkan, untuk atapnya didesain berbentuk lengkung dan bangunannya sunken/diturunkan hingga basement. Hal itu untuk menunjukkan kesan “humble” dengan lingkungan sekitarnya. Angel memilih struktur menggunakan glulam dengan struktur grid yang menciptakan bentang lebar, sehingga tercipta kesan ruang yang luas dan terbuka.
Sedangkan pencahayaannya terdapat skylight yang digunakan untuk meng highlight amphitheater di dalam bangunan. “Kenapa di highlight? karena untuk menegaskan area dimana sociopreneur bertemu dan melebur dengan masyarakat”, tambah Angel.
Saat ini, karya Angel Gabriella Kusuma tersebut berhasil meraih juara satu tingkat nasional. Sekaligus menjadikannya sebagai salah satu wakil Indonesia dalam ajang kompetisi bertajuk 10th Asian Contest of Architectural Rookie’s Awards (ACARA) 2021 pada tanggal 21 November 2021 yang akan datang.
“Tidak percaya. Tetapi Puji Tuhan dan saya sangat bersyukur bisa menjadi wakil Indonesia dalam ajang ini. Sehingga saya memiliki pengalaman yang baru," ucapnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait