SURABAYA, iNews.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa serius mempersiapkan atlet-atlet lokal. Khofifah meminta bantuan Kementerian Kepemudaan dan Olahraga (Kemenpora) untuk menguatkan atlet dan pelatih dalam mempersiapkan Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.
Orang nomor satu di Jatim ini terus melakukan identifikasi para atlet dan pelatih. Ia ingin atlet Jatim menjadi lebih handal dan tak terkalahkan. “Jatim sedang melakukan identifikasi, kami ingin melakukan penguatan tidak hanya dengan atlet saja namun pelatih juga,” kata Khofifah.
Khofifah menegaskan, supaya atlet dan pelatih bias meningkatkan kemampuan dan tidak bias mudah kalah dalam forum olahraga ditingkat internasional, seperti Olimpiade. Untuk mewujidkan itu, Khofifah meminta Kemenpora RI membantu Jatim mengintensifkan pendampingan dan penguatan bagi para pemain dan pelatih di masing-masing cabang olahraga (cabor) potensial.
Selain penguatan atlet dan pelatih di masing-masing cabor, Khofifah juga menyampaikan soal persiapan tempat pembibitan cabor Olimpiade bagi para atlet dan pelatih di Jatim. Dia menyebutkan, ada sejumlah lahan yang sedang disiapkan dan diharapkan bisa dibangun menjadi lapangan olah raga dengan standar internasional.
“Salah satu contoh cabor panahan yang potensi Jatim memang luar biasa,” kata Khofifah saat menghadiri sosialisasi Perpres nomor 86 Tahun 2021 tentang rencana Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di Jalan Tunjungan, Surabaya
Mengenai program DBON yang merupakan inisiasi Kemenpora RI, Khofifah menyatakan dukungannya. Menurutnya, dengan adanya DBON maka ada pedoman bagi atlet dan insan olahraga di Tanah Air ke mana dan bagaimana harus melangkah. Dengan demikian, pembangunan olahraga berjalan secara sistematis, akuntabel, dan berkelanjutan.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kemenpora yang menaruh perhatian dan kehormatan bagi cabang olahraga di Jatim,” tegasnya.
Zainuddin Amali Menteri Pemuda dan Olahraga mengatakan, tujuan kegiatan sosialisasi Perpres no 86 tahun 2021 tentang DBON ini memang untuk pembinaan, para atlet dan pelatih menjadikan Perpres itu sebagai panduan pembinaan olahraga. “Tidak ada lagi target yang tidak sesuai, karena target Pemerintah Pusat sangat tinggi, yakni Olimpiade dan Paralimpiade. Sedangkan Asian Games dan Sea Games jadi sasaran antara. Untuk daerah targetnya adalah PON. Makanya kami sosialisasikan ke Pemerintah Provinsi dan masing-masing kabupaten/kota dan induk cabor di provinsi,” katanya.
Zainuddin mengatakan, Provinsi Jatim adalah satu dari sepuluh sentra pembinaan olahraga di Indonesia yang akan dikembangkan. Sebagaimana termuat di dalam Perpres 86/2021 itu, dia memastikan bahwa talenta-talenta atlet potensial akan diambil dari 10 sentra ini. Termasuk dari Provinsi Jatim.
“Makanya kami berkeliling ke 10 sentra ini. Mudah-mudahan kehadiran Gubernur Jatim dan stakeholder olahraga di Jatim bisa menyesuaikan dengan Perpres ini sehingga bisa lebih terarah dan tercapai,” katanya.
Zainuddin juga berpesan kepada Khofifah Gubernur Jatim agar mempersiapkan teknis-teknis hospitality terkait Piala Dunia U-20 pada 2023 mendatang. Mengingat Jatim akan menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-20, yang mana Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya dan Stadion Gelora Bangkalan, Madura menjadi pusat pelatihan.
“Arahan Pak Jokowi Presiden harus disiapkan. Tentu, saya berharap Bu Khofifah dan seluruh masyarakat Jatim mempersiapkan sekaligus memperhatikan betul segala persiapannya karena akan tercatat oleh para pemain maupun negara luar yang bermain di Indonesia,” pungkasnya.
Adapun tujuan Perpres 86 DBON, antara lain meningkatkan budaya olahraga di masyarakat, meningkatkan kapasitas, sinergitas, dan produktivitas olahraga prestasi Nasional. Terakhir, memajukan perekonomian nasional berbasis olahraga.(suarasurabaya/arif)
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait