Untuk itu, Puti menegaskan, UMKM harus mengenal digital untuk menjualkan produk-produk yang dimiliki. “Saya beli kecil-kecil saja melalui online, termasuk beli bumbu dapur. Jadi wajib memahami digital,” ucap dia.
Koordinator Edukasi 1 Pengembangan SDM Ekraf Kemenparekraf, Kemal Akbar mengatakan, event kumpul UMKM ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai digital. Ia mengakui, pandemi yang melanda kemarin memiliki nilai positif. Semua orang harus belajar bagaimana memahami digital, mulai penjualan hingga pembelian.
“Ada pola transaksi yang berubah, dari konvensional ke digital. Semua harus beradaptasi untuk bisa survive,” katanya.
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Surabaya kumpul bareng. Mereka mendalami ilmu digital marketing untuk memasarkan produk-produk melalui dunia online. Foto iNewsSurabaya/arif
Kemenparekraf, lanjutnya, menyediakan trik-trik untuk memahami dunia digital. Jika pertemuan secara offline tidak faham, pelaku UMKM bisa mengikuti pelatihan secara online yang diadakan kementerian. Dalam pelatihan tersebut bakal lebih detail. “Kita berikan pelatihan secara offline juga online, serta hybrid. Itu semua untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMKM,” ujar Kemal.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Patiwisata Surabaya, Wiwiek Widyawati, mengatakan, Surabaya terus mengembangkan pelatihan yang berbau digital. Meski demikian, saat ini Surabaya masih fokus untuk program padat karya. Program tersebut sangat tepat karena mampu mengangkat ekonoimi masyarakat.
“Kita optimalakan program padat karya. Program ini sangat bagus dan efektif, karena banyak menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait