Jeffry melanjutkan, edukasi kepada mitra driver terkait topik anti-kekerasan seksual selama ini juga telah berlangsung secara online, melalui Tips Pintar di aplikasi dan telah diikuti oleh ratusan ribu mitra driver dari seluruh Indonesia.
"Saat ini kami juga telah meluncurkan Pusat Edukasi dan Bantuan yang dapat diakses oleh masyarakat luas melalui gjk.id/lawankekerasanseksual," ujarnya.
Melalui kanal tersebut, masyarakat dapat mempelajari langkah-langkah pencegahan kekerasan seksual maupun cara melaporkannya.
"Informasi ini dikemas dalam bahasa yang sederhana serta format yang ringan, misalnya dengan bentuk kuis, sehingga mudah dipahami,” jelas Jeffry.
Pelatihan anti-kekerasan seksual yang Gojek lakukan difasilitasi oleh organisasi Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND) bagian dari Koalisi Ruang Publik Aman.
Pelatihan menyasar mitra-mitra yang merupakan perwakilan komunitas, sehingga diharapkan ilmu yang mereka dapat melalui pelatihan ini dapat turut disebarkan kepada anggota-anggota komunitas yang lain.
Naila Rizqi Zakiah, Advocacy Officer DEMAND (Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan Seksual) menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang dilakukan Gojek untuk mengajak mitra drivernya berperan aktif bila melihat tindak kekerasan seksual di sekitarnya.
“Inisiatif #AmanBersamaGojek ini sangat baik dan perlu direplikasi oleh platform penyedia layanan jasa lainnya agar lebih banyak lagi pihak yang terlibat dalam menciptakan ruang publik aman di Indonesia," kata dia.
Pada pelatihan tatap muka, mitra driver berkesempatan mengenal apa yang dimaksud dengan kekerasan seksual, jenis kekerasan seksual, serta dampak kekerasan seksual secara mendalam.
Mitra juga dilatih untuk mempraktikkan cara membantu korban kekerasan seksual dengan menggunakan metode intervensi saksi (active bystander).
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait