SURABAYA, iNews.id - Apartemen Mastery by Crown Group dan EBISU di Australia diburu orang Indonesia.
CEO dan Komisaris Crown Group Iwan Sunito mengungkapkan, hingga detik ini Mastery by Crown Group telah berhasil menarik perhatian pembeli dari Indonesia dengan nilai transaksi penjualan mencapai Rp106 miliar.
Sedangkan untuk EBISU sendiri mencatat nilai transaksi penjualan sebesar Rp29 miliar. Saat ini proses pengerjaan yang sedang dilakukan adalah Mastery by Crown Group.
“Konstruksi berjalan lancar dengan infrastruktur jalan yang telah selesai akhir Agustus 2022,” ungkap Iwan, Selasa (13/9/2022).
Pengusaha kelahiran Surabaya dan besar di Pangkalan Bun ini mengatakan, kawasan hunian yang dirancang oleh Koichi Takada & Associates, Silvester Fuller dan Kengo Kuma itu merupakan campuran Low and High-rise di Waterloo
Mastery by Crown Group akan terdiri dari tiga bangunan residensial mewah dan dua hotel butik yang dihubungkan oleh kampung ritel bertemakan Jepang dengan 27 outlet.
Dengan area seluas 1,6 hektar, Mastery by Crown Group senilai Rp5 triliun ini menampilkan 3 hunian dengan nama tematis Jepang untuk masing-masing bangunan, yaitu: CHIBA, DAIWA dan EBISU.
EBISU, bangunan pertama yang akan selesai pada Q2 2024, dinamakan menurut mitologi Jepang Shichi-fuku-jin ("Tujuh Dewa Keberuntungan"), Dewa pelindung para nelayan dan pedagang, mengacu pada kawasan ritel yang akan menghubungkan semua bangunan di lantai dasar.
Bangunan delapan lantai ini akan menyediakan 93 unit apartemen dan para penghuninya dapat menikmati taman zen di lantai dasar yang terinspirasi oleh budaya Jepang dengan kolam reflektif dan taman lanskap di puncak gedung dengan fasilitas BBQ.
EBISU menampilkan desain memikat dari Koichi Takada yang menampilkan aksen emas berkilau yang paling menonjol adalah lengkungan tenda yang memayungi area ritel.
EBISU menampilkan konfigurasi tiga kamar tidur terbesar dari semua bangunan yang terdapat dalam kompleks hunian Mastery by Crown Group, menjadikannya ideal untuk keluarga yang sedang berkembang ataupun downsizers.
Banyak unit apartemen memiliki aspek ganda yang memungkinkan cahaya masuk dari kedua sisi dan hembusan angin pada hari-hari di musim panas untuk efisiensi energi.
“Ini akan menjadi tolok ukur baru dalam hunian apartemen premium di Australia. Ini akan menjadi yang pertama di Australia,” kata Iwan Sunito.
Lebih lanjut Iwan menuturkan, proyek prestisus ini juga untuk mengejar kekurangan pasokan yang terjadi selama 2 tahun terakhir yang menyebabkan krisis pasokan di Sydney.
“Kami berusaha keras untuk berkontribusi guna mengisi gap tersebut mengingat apartemen menawarkan keuntungan dari sisi harga dan kenyamanan lebih jika dibandingkan dengan rumah tapak, serta tentu saja desain biophilic yang mengakomodir kebutuhan hidup pasca pandemi Covid-19,” terangnya.
Pembangunan building EBISU yang dimulai pada bulan Oktober 2022 juga menandai dimulainya pembangunan Mastery by Crown Group
“Diharapkan proses pembangunan EBISU akan selesai pada akhir tahun 2024, sementara DAIWA dan CHIBA diperkirakan akan selesai pada Q2 tahun 2025,” ujar Iwan Sunito.
Menurut laporan enam bulanan terbaru dari Charter Keck Cramer, menunjukkan hingga bulan Juni tahun ini terjadi penurunan jumlah pembangunan apartemen untuk dijual di Sydney, Brisbane dan Melbourne hingga ke level terendah selama setidaknya sepuluh tahun, yang menggambarkan kurangnya pasokan ketika permintaan meningkat lagi.
Pada permulaan tahun keuangan 2022/2023 pasokan apartemen Sydney adalah sebanyak 7.700 unit, turun dibandingkan puncaknya pada 2017 sebesar 31.000 unit.
Charter Keck Cramer adalah firma jasa properti profesional independen terbesar di Australia, memberikan solusi properti melalui kapasitas interdisipliner dalam layanan Penasihat, Penelitian, Penilaian, dan Proyek ke basis klien lokal dan internasional yang beragam.
Direktur Penelitian dan Strategi Charter Keck Cramer, Richard Temlett mengungkapkan, dalam waktu sekitar 18 bulan, semenjak pintu imigrasi dibuka, harga diperkirakan akan naik.
“Kekhawatiran terbesar adalah Sydney, dikarenakan ketergantungannya pada ketersediaan apartemen akibat kurangnya pasokan," tutup Richard.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait