SURABAYA, iNews.id – Gender masih menjadi isu menarik di Indonesia. Tercatat Indonesia menempati urutan 101 dari 156 negara yang ada di dunia, ini membuktikan ketimpangan masih terjadi di Indonesia.
Isu gap antara laki-laki dan perempuan ini terjadi diberbagai sektor, mulai pekerjaan, pendidikan, hingga kesehatan. Sektor ini Indoensia menjadi Negara yang tertinggal, dibawah Vietnam, Thailand, bakan Timor Leste.
Riset Global Gender Gap Report 2021 dari World Economic Forum (WEF) menyebutkan negara-negara di dunia masih menghadapi masalah ketimpangan gender. Dibandingkan negara tetangga di Asia Tenggara, Indonesia masih cukup tertinggal dengan posisi ke-7 dari 11 negara di wilayah ini.
Sedangkan di tingkat dunia, Indonesia berada di peringkat 101 dari 156 negara. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam, Thailand, bahkan Timor-Leste. Posisi pertama di Asia Tenggara ditempati oleh Filipina, disusul oleh Laos dan Singapura. Untuk menutup gap tersebut diperlukan strategi dan kebijakan yang lebih terfokus yaitu melalui Pengarus Utamaan Gender (PUG).
Pusat Studi Gender dan Inklusi Sosial (PS GIS) Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya berkolaborasi dengan Fikom Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) dan FISIP Universitas Bhayangkara (Ubhara) menyelenggarakan Seminar Nasional dan Call For Paper dengan tema “Pengarusutamaan gender dalam pembangunan berkelanjutan”.
“Tujuan seminar ini untuk mendiseminasikan berbagai pemikiran, baik yang berangkat dari penelitian maupun kajian konseptual, guna mendorong implementasi PGU dalam dinamika proses pembangunan berkelanjutan,” kata Dr. Yuni Woro, Ketua PS GESI UWP Surabaya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait